KPK: Deputi Penindakan yang Baru Harus Bisa Bikin KPK Lebih Kuat
"Deputi Penindakan yang baru, kami harapkan akan membawa KPK menjadi jauh lebih kuat untuk pelaksanaan tugas penindakan"
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), Brigjen Firli, hari ini Jumat (6/4/2018) akan dilantik oleh pimpinan KPK menjadi Deputi Penindakan.
Acara pelantikan ini berlangsung di Gedung Penunjang Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sebagai Deputi Penindakan yang baru, pastinya KPK memiliki segudang harapan pada jenderal bintang satu tersebut.
"Direktur Penindakan yang baru, kami harapkan akan membawa KPK menjadi jauh lebih kuat untuk pelaksanaan tugas penindakan," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah.
Febri menambahkan selama ini tugas penindakan di KPK merupakan salah satu pilar utama dari kerja KPK yang dilakukan selain tugas pencegahan.
Baca: Ngetes Pasar, Truk Baru Kuzer Ditargetkan Terjual 1.500 Unit
Baca: Pengusaha Truk dan Karoseri Wajib Tahu, Kini Kemenhub Batasi Muatan dan Perketat Dimensi
Diketahui seleksi calon direktur penindakan KPK dilakukan karena pejabat sebelumnya, Komjen Heru Winarko ditugaskan menjadi Kepala BNN menggantikan Komjen Budi Waseso yang pensiun.
Di proses pergantian, kursi jabatan Deputi Penindakan KPK dilelang kepada aparat penegak hukum baik Polri, Kejaksaan maupun internal KPK.
Dalam proses seleksi pada Maret 2018, tercatat ada 13 calon dan di akhir Maret 2018 dikabarkan muncul tiga kandidat yang lolos ke tahap wawancara.
Mereka yakni Kapolda NTB, Brigjen Firli, Direktur Eksekusi dan Eksaminasi Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Wisnu Baroto dan Jaksa Witono. Akhirnya Brigjen Firli yang dipilih KPK.