Pimpinan KPK Lantik Deputi Penindakan dan Direktur Penuntutan di Gedung Penunjang KPK
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan dua pejabat yang akan dilantik ialah Deputi Penindakan dan Direktur Penuntutan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (6/4/2018) pukul14.00 WIB akan melantik pejabat eselon I dan II di Gedung Penunjang Merah Putih KPK.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan dua pejabat yang akan dilantik ialah Deputi Penindakan dan Direktur Penuntutan.
"Siang ini dilakukan pelantikan pada dua pejabat KPK. Pertama Deputi Bindang Penindakan, dari 10 calon yang berasal dari Kejaksaan dan Polri, pimpinan sudah menentukan satu orang," terang Febri.
Kedua yang akan dilantik ialah direktur penuntutan yang juga telah melalui proses seleksi yang sudah berjalan sebelumnya.
Sementara itu untuk posisi direktur penyidikan, lanjut Febri hingga kini belum didapatkan orang yang tepat sehingga akan dilakukan seleksi ulang.
"Posisi direktur penyidikan belum didapatkan satu orang yang tepat untuk menduduki jabatan tersebut. Jadi nanti akan dipelajari lebih lanjut, kemudian pimpinan melakukan proses seleksi ulang pada posisi itu," ungkap Febri.
Terpisah Wakapolri Komjen Syafrudin telah memastikan Deputi Penindakan yang akan dilantik KPK adalah Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), Brigjen Firli.
Diketahui seleksi calon penindakan KPK dilakukan karena pejabat sebelumnya, Komjen Heru Winarko ditugaskan menjadi Kepala BNN menggantikan Komjen Budi Waseso yang pensiun.
Di proses pergantian, kursi jabatan Deputi Penindakan KPK dilelang kepada aparat penegak hukum baik Polri, Kejaksaan maupun internal KPK.
Dalam proses seleksi pada Maret 2018, tercatat ada 13 calon dan di akhir Maret 2018 dikabarkan muncul tiga kandidat yang lolos ke tahap wawancara.
Mereka yakni Kapolda NTB, Brigjen Firli, Direktur Eksekusi dan Eksaminasi Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Wisnu Baroto dan Jaksa Witono. Akhirnya Brigjen Firli yang dipilih KPK.