Keunggulan Teknik Elektro UMN Hadapi Industri 4.0
Penamaan Making Indonesia 4.0 memiliki arti membangun kembali perindustrian Indonesia ke era baru pada revolusi industri keempat.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Dunia tengah memasuki revolusi industri 4.0 di mana otomasi industri tidak hanya berbicara tentang tergantinya peran manusia oleh robot, melainkan juga tentang bagaimana menciptakan sistem produksi yang interaktif dan terintegrasi.
Pada Rabu (4/4/2018) lalu, Presiden RI Joko Widodo didampingi oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto telah meresmikan peluncuran Making Indonesia 4.0.
Penamaan Making Indonesia 4.0 memiliki arti membangun kembali perindustrian Indonesia ke era baru pada revolusi industri keempat yang memiliki beberapa aspirasi besar untuk merevitalisasi industri nasional secara menyeluruh.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Program Studi Teknik Elektro UMN Kanisius Karyono, S.T., M.T menyatakan pihaknya tengah mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi industri 4.0 dengan keunggulan yang dimiliki oleh program studi (prodi) Teknik Elektro UMN.
"Kami siap menghadapi industri 4.0 dengan keunggulan-keunggulan yang kami miliki. Saat ini, kami tengah memberikan pembelajaran dasar ilmu keelektroan dikombinasikan dengan nilai-nilai keutamaan UMN, serta menjadikan ICT (Information Communication and Technology) sebagai back bone. Dengan metode pembelajaran yang seperti ini, mahasiswa akan mendapatkan baik dari sisi technical dan maupun soft skill-nya," kata Karyono.
Baca: Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman Kecewa Salah Satu Staf Terbaiknya Disebut sebagai Kuda Troya
Keunggulan lainnya adalah hubungan kerja sama. Karyono menjelaskan prodi Teknik Elektro UMN telah menjalin kerja sama baik dalam lingkup nasional maupun internasional.
"Di lingkup nasional, kami bekerja sama dengan Association of Polytechnic and Industry Indonesia (APII) dan Kementerian Ekonomi. Sedangkan di lingkup internasional, kami bekerja sama dengan industri-industri yang menjadi leader di bidang industrial generation 4.0, seperti Festo Corporate dari Jerman dan Schneider Electric dari Perancis," jelas Karyono.
Karyono menambahkan, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan universitas-universitas di luar negeri yang memiliki interaksi cukup kuat dengan dunia industri, seperti Swinburne University of Technology dan Rheinische Fachhochschule Köln.
Kerja sama tersebut diwujudkan dengan seminar, pameran, workshop, dan pertukaran pelajar.
Selain itu, prodi Teknik Elektro UMN juga menawarkan model pendidikan bertajuk pengabdian masyarakat.
Bekerja sama dengan Swinburne University of Technology, mahasiswa dan lulusan diajak berinteraksi dengan masyarakat luas.
Saat ini tengah dijajaki pengimplementasian dan pengembangan teknologi pertanian di daerah Tigaraksa untuk meningkatkan kualitas pertanian di daerah tersebut.
Baca: Tumpahan Minyak di Teluk Pertamina, Menteri Susi: Enam Bulan Belum Tentu Selesai
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.