Dua anggota DPRD Sumut Sempat Disandera Mahasiswa yang Menggelar Aksi Penolakan Kenaikkan Harga BBM
Ratusan mahasiswa yang terdiri dari beberapa universitas di Kota Medan menggelar melakukan aksi unjuk rasa protes kenaikan harga dan kelangkaan BBM
Editor: Nurmulia Rekso Purnomo
Laporan Wartawan Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
TRIBUN-VIDEO.COM, MEDAN - Ratusan mahasiswa yang terdiri dari beberapa universitas di Kota Medan menggelar melakukan aksi unjuk rasa protes kenaikan harga Pertalite, dan kelangkaan Premium di Kantor DPRD Sumut, Senin (9/4/2018).
Para mahasiswa ini tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia Korda Sumut itu, sempat ditemui oleh dua anggota dewan yakni Aripay Tambunan dari Partai Amanat Nasional (PAN), dan Muchrid Nasution dari Partai Golkar.
Nahas, kedua anggota DPRD Sumut tersebut malah menjadi sandera mahasiswa lantaran aspirasi yang disampaikan beberapa waktu lalu tak kunjung ditanggapi. Penyanderaan terjadi saat kedua anggota dewan naik mobil komando untuk menjawab tuntutan massa.
Melihat hal tersebut, pengunjuk rasa justru membuat pagar betis mengelilingi mobil komando dan tidak mengijinkan keduanya meninggalkan lokasi.
"Kami gak mengizinkan bapak turun sebelum harga BBM turun," ucap salah seorang mahasiswa dari atas mobil komando.
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
Baca: KPK Tunggu Vonis Setnov Untuk Tentukan Pemeriksaan Puan Maharani dan Pramono Anung
Meski dikelilingi oleh mahasiswa dan tidak diperkenankan turun, namun Aripay Tambunan terlihat tetap tenang menyampaikan tanggapannya atas tuntutan pengunjuk rasa.
Aripay mengatakan bahwa naiknya harga BBM tersebut merupakan kebijakan dari dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan.
"Meskipun DPRD Sumut memanggil pihak Pertamina di Sumut, hal ini dipastikannya tidak akan dapat memberikan solusi. Makanya, salah satu yang harus kita pastikan adalah agar Premium tidak langka," ujar Aripay dari atas mobil komando.
Bahkan, saat Aripay meminta agar dirinya untuk sejenak menunaikan salat Dzuhur, para mahasiswa tidak mengizinkan dirinya untuk salat.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.