Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati Institute Gelar Kuliah Umum Ekonomi Pancasila

Kuliah umum ini merupakan rangkaian kegiatan Program Sekolah Pemikiran Ekonomi Pancasila (SPEP)

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Megawati Institute Gelar Kuliah Umum Ekonomi Pancasila
Tribunnews.com/ Nurmulia Rekso Purnomo
Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP), Yudi Latif. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Dr Yudi Latif, menyampaikan kuliah umum tentang "Genealogi Pemikiran Ekonomi Pancasila" di Megawati Institute, Jakarta, Kamis (12/4/2018) kemarin.

Kuliah umum ini merupakan rangkaian kegiatan Program Sekolah Pemikiran Ekonomi Pancasila (SPEP) yang diselenggarakan Megawati Institute.

Dalam kuliah umum tersebut, Yudi menjelaskan bahwa ekonomi Pancasila adalah ekonomi berkeadilan.

"Jika kondisinya peran pasar terlalu kuat maka ekonomi Pancasila akan berpihak untuk memperkuat peran negara, demikian juga sebaliknya jika peran negara terlalu kuat maka Ekonomi Pancasila akan berpihak kepada pasar," kata Yudi.

Dalam sejarah, kata Yudi, Indonesia tidak saja pernah dijajah oleh bangsa lain (State Capitalism), tetapi juga pernah dijajah oleh private capitalism dalam bentuk multinational company.

"Yaitu VOC yang lahir pada tahun 1602," ujarnya.

Direktur Eksekutif Megawati Institute, Arif Budimanta menjelaskan bahwa Sekolah Pemikiran Ekonomi Pancasila (SPEP) diluncurkan agar diskusi mengenai ekonomi Pancasila berlangsung lebih sistematis dan terstruktur.

Berita Rekomendasi

Untuk angkatan pertama telah dipilih 28 peserta yang telah melalui tahap seleksi dengan berbagai latar belakang ekonomi maupun bidang keilmuan lainnya.

"Dari program ini diharapkan peserta dapat secara aktif menggali dan membumikan nilai-nilai Pancasila di dalam kegiatan ekonomi nasional," ucap Arif.

Selain itu, kata Arif, Sekolah Pemikiran Ekonomi Pancasila bisa menjadi ladang ilmu bagi peserta yang belum memiliki pengetahuan ekonomi tapi memiliki ketertarikan mempelajari nilai-nilai Pancasila.

"Kita 'senjatai' dengan pengetahuan ekonomi, sedangkan peserta yang sudah cukup menguasai teori ekonomi, kita harapkan dapat memasukkan “ruh Pancasila” di dalam kehidupan ekonomi bahkan ke dalam sistem ekonomi kita ke depan," ungkap Arif.

Kuliah Umum yang diselenggarakan ini menjadi rangkaian yang tidak terpisahkan dalam program Sekolah Pemikiran Ekonomi Pancasila.


Peserta dapat memperoleh metode untuk dapat mempelajari dan memahami isi yang terkandung dalam Pancasila secara lebih baik. Kuliah umun ini terbuka untuk masyarakat luas.

"Agar konsep Ekonomi Pancasila ini benar-benar menjadi miliki seluruh bangsa Indonesia," ujar Arif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas