Sebut Soal UNBK Tak Yakin Bisa Bocor, Muhajir Effendy Ingin Tahu Cara Membocorkannya
Ia beralasan soal-soal tersebut diacak 5 menit sebelum pengerjaan soal dimulai oleh para siswa.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhajir Effendy menyebutkan soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tak yakini dapat bocor pada pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Ia beralasan soal-soal tersebut diacak 5 menit sebelum pengerjaan soal dimulai oleh para siswa.
Sehingga, secara teknis setiap siswa mendapatkan soal ujian yang berbeda-beda.
"Saya tidak yakin itu bisa bocor kalau ujian nasional, karena sistemnya sudah kita atur sedemikian rupa, sehingga baru 5 menit sebelum ujian, siswa baru tahu soalnya. Dan setiap soal itu unik, dalam satu kelas ada 40 siswa, dia menghadapi yang berbeda," kata Muhajir saat ditemui di Istana Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (13/4/2018).
Dirinya mengaku penasaran jika ada pihak-pihak yang menyatakan soal ujian nasional bocor, karena sistem telah didesain sedemikian rupa.
"Saya kira kalau itu ada yang bocor saya tidak tahu. Saya ingin ditunjukkan dimana bocornya dan saya ingin belajar gimana cara membocorkannya itu," ujarnya.
Meski demikian, ia meminta para pendidik atau guru tetap menjaga integritas agar soal tetap sampai dengan baik kepada para siswa.
"Saya berharap integritas, jadi skarang integritas tidak hanya dibebankan kepada siswa, tetapi integritas justru kita bebankan kepada guru dan tentu saja aparat setempat. Kalau guru sudah tidak bisa dipercaya lagi, kita sudah tidak punya harapan yang lain," tuturnya.
Diketahui, sebanyak 1,8 juta siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) mengikuti Ujian Nasional (UN) yang dimulai pada Senin (10/4/2017) lalu.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Nizam, menyebutkan 1.812.035 siswa tersebut berasal dari 20.557 sekolah.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 10.905 sekolah atau 667.741 peserta mengikuti Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) dan 9.652 sekolah atau 1.144. 294 peserta mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).