Sederet Hal Menarik Pledoi Setya Novanto; Kisah Hidup, Jam Tangan Mewah, dan Puisi dari Sahabat
Setya Novanto membacakan pledoi atau nota pembelaan dalam sidang lanjutan kasus korupsi KTP elektronik (E KTP)
Penulis: Adi Suhendi
Setya Novanto membacakan sebuah puisi yang ditulis sahabatnya berjudul 'Di Kolong Meja'
Puisi yang terdiri dari tujuh bait tersebut dibuat khusus sahabat Setya Novanto, Linda Djalil.
"Itu puisi di kolong meja, dibuat oleh sahabat Pak Setya Novanto, Linda Djalil. Beliau wartawan, penulis. Puisi dibuat tiga hari sebelum sidang," ujar kuasa hukum Setya Novanto, Firman Wijaya.
Berikut puisi yang dibacakan Setya Novanto
Di Kolong Meja
Di kolong meja ada debu
yang belum tersapu
karena pembantu sering pura pura tak tahu
Di kolong meja ada biangnya debu
yang memang sengaja tak disapu
bersembunyi berlama-lama
karena takut dakwaan seru
melintas membebani bahu
Di kolong meja tersimpan cerita
seorang anak manusia menggapai hidup
gigih dari hari ke hari
meraih ilmu dalam keterbatasan
untuk cita-cita kelak yang bukan semu
tanpa lelah dan malu
bersama debu menghirup udara kelabu
Di kolong meja muncul cerita sukses anak manusia
yang semula bersahaja
akhirnya bisa diikuti siapa saja
karena cerdas caranya bekerja
Di kolong meja ada lantai yg mulus tanpa cela
ada pula yg terjal bergelombang
siap menganga
menghadang segala cita-cita
apabila ada kesalahan membahana
kolong meja siap membelah
menerkam tanpa bertanya
bahwa sesungguhnya ada berbagai sosok yg sepatutnya jadi sasaran
Di kolong meja
ada pecundang
yang bersembunyi
sembari cuci tangan
cuci kaki
cuci muka
cuci warisan kesalahan
Apakah mereka akan senantiasa di sana
dengan mental banci berlumur keringat ketakutan
dan sesekali terbahak melihat teman sebagai korban menjadi tontonan ??
(theresia felisiani/ Tribunnews.com)