Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cak Imin: Kalau Pemerintah Sekarang Merah, Santri yang Akan Sempurnakan Putihnya

Ia mengibaratkan niatnya seperti bendera Merah Putih, yaitu Cak Imin melihat pemerintah sekarang bernuansa merah

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Cak Imin: Kalau Pemerintah Sekarang Merah, Santri yang Akan Sempurnakan Putihnya
Rizal Bomantama/Tribunnews.com
Abdul Muhaimin Iskandar 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan niatnya menjadi cawapres Joko Widodo dalam rangka melengkapi kekurangan yang ada di pemerintahan saat ini.

Ia mengibaratkan niatnya seperti bendera Merah Putih, yaitu Cak Imin melihat pemerintah sekarang bernuansa merah sementara dirinya yang sering diberi gelar Panglima Santri akan melengkapi putihnya.

“Kalau pemerintah saat ini bisa dibilang merah maka santri yang putih yang akan menyempurnakan. Kalau merah putih tetap tak bisa tegak maka santri yang harus memastikan Indonesia tetap tegak berjaya,” ungkapnya saat menghadiri acara Parlemen Santri yang digelar Fraksi PKB DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/4/2018).

Muhaimin juga menjelaskan adalah salah bila kehadiran dirinya menawarkan diri sebagai cawapres hanya lah untuk melengkapi Jokowi yang dianggap lemah dukungan dari kalangan umat Islam.

Menurutnya dirinya adalah sosok yang nasionalis agamis.

“Selama ini ada pandangan yang salah tentang Pak Jokowi yang nasionalis dan saya agamis. Saya adalah nasionalis dan santri yang agamis,” tegasnya.

Ia mengatakan umat Islam yang agamis dan nasionalis dicontohkan dengan baik oleh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yaitu KH Hasyim Asy’ari.

Berita Rekomendasi

“Beda di Indonesia dengan di Jazirah Arab, usai kekhilafahan di sana rontok maka pekerjaan rumah yang harus dilakukan dan terlambat mereka lakukan adalah menanamkan nasionalisme.”

“Sementara Indonesia jauh sebelum kemerdekaan sudah ditanamkan bibit-bibit nasionalisme oleh para wali dan ulama. Salah kalau ada yang bilang santri tak nasionalis, kita adalah nasionalis agamis,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas