Fahri Hamzah Belum Bisa ‘Move On’ dari Gagalnya PKS Gaet Dedi Mizwar
Fahri menceritakan bahwa saat dirinya dulu masih menjadi bagian PKS terlibat dalam upaya merayu Dedi Mizwar
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah masih menyayangkan mantan partainya yaitu PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang tidak mampu mengusung Dedi Mizwar kembali dalam Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.
Fahri menceritakan bahwa saat dirinya dulu masih menjadi bagian PKS terlibat dalam upaya merayu Dedi Mizwar agar mau menjadi pendamping kader PKS, Ahmad Heryawan hingga akhirnya memenangkan Pilkada tahun 2013 lalu.
“Dulu kami perjuangkan Demiz (Dedi Mizwar) agar bisa dengan Aher, sebenarnya beliau (Aher) kan tidak mau. Tapi karena musuhnya kuat yaitu artis-artis seperti Dedi Mizwar dan Rieke Dyah Pitaloka, maka kita putuskan untuk menggaet artis dan dapatlah Pak Dedi.”
“Dulu kita rayu bermalam-malam, baru beliau bersedia. Masak sekarang pertahankan Demiz saja tidak bisa,” ujar Fahri di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/4/2018).
Fahri menilai keputusan Demiz meninggalkan PKS dan beralih ke kubu Golkar bersama Dedi Mulyadi dikarenakan lemahnya lobi politik yang dilakukan pimpinan PKS saat ini.
Ia mengaku khawatir bila ketidakmampuan pimpinan PKS untuk melakukan lobi politik dengan mantap menjalar ke arena Pilpres 2019.
Lebih lanjut Fahri memprediksi bila gaya pimpinan PKS yang seperti sekarang dipertahankan maka PKS hanya akan menjadi penggembira saja di Pemilu 2019.
“Kemampuan pimpinan PKS sekarang lemah, saya takut mereka hanya jadi tim sukses saka, partisipan, hanya menjaga kotak suara. Padahal mereka punya modal raksasa yang bisa kekuatan bila dilakoni secara baik.”
“Kalau gaya kepemimpinan yang sekarang dipertahankan maka menurut saya akan berat,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.