Festival Kesenian Narapidana Digelar, Yasonna: Narapidana Jangan Digonjlok Tapi Dibina
"Time is to show, ini perlu juga buat kita jangan kita semangat kita selalu politik taruh orang digonjlok di dalam hukum tidak begitu paradigma kita h
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemenhukam melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menggelar Festival Kesenian Narapidana 2018 di Taman Ismail Marzuki pada Senin-Selasa (23-24/04/2018).
Sebanyak 450 narapidana dari 34 lapas atau rutan seluruh Indonesia menjadi bintang Indonesian Prison Art Festival (IPAFest).
Dikatakan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, gelaran seni tersebut menjadi spetakuler karena mewakili 522 lapas dan rutan di seluruh Indonesia.
Baca: Bertemu Dengan Dubes Dubes Kepulauan Solomon, Wiranto Terima Laporan Terkait Papua
"Jadi kalau (di prodeo) tempat terbatas tapi kreativitas tidak boleh terbatas. Jadi mereka (narapidana) itu kita didik, kita bina baik dalam seni tari, teater, melukis membuat kerajinan dan semuanya," kata Yasonna di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Senin malam (23/4/2018).
Diharapkan nantinya, ujar Yasonna pembinaan melalui kesenian dan seni budaya, akan terus berlanjut di masa mendatang.
Selama dua hari kegiatan ratusan narapidan dari Sabang hingga Papua memamerkan beragam hasil karya seperti seni tari, seni musik, band, kerajinan tangan, kuliner, dan puncaknya adalah "Drama Musikal Merah Putih Narapidana, Kami berkarya Maka Kami Ada, yang menampilkan 152 narapidana.
Baca: Azas Tigor Akan Hadir Dalam RDP Dengan Menteri Perhubungan Rabu Mendatang
Ia pun mengatakan sudah seharusnya narapidana mendapatkan semangat untuk menyalurkan kemampuan maupun talent.
"Time is to show, ini perlu juga buat kita jangan kita semangat kita selalu politik taruh orang digonjlok di dalam hukum tidak begitu paradigma kita harus beda," ujar Yasona.
Sementara itu, Ketua Penyelanggara IPAFest 2018, Ahmad Riyadi menjelaskan ide kegiatan IPAFest 2018 sebenarnya sudah lama dibicarakan dan diakui membutuhkan waktu untuk menemukan formulasi yang pas dan cocok.
Baca: Polisi Malaysia Sudah Otopsi Jenazah Profesor Asal Palestina Yang Diduga Ditembak Mati Mossad
"Selama ini yang kami lakukan adalah membaurkan sedikit narapidana di tengah-tengah masyarakat dalam bebeapa kegiatan pameran produk kerajinan narapidana," kata Ahmad.
Tahun ini, Kemenhukam mengambil momentum Hari Bakti Pemasyarakatan ke-54 untuk menggelar festival seni narapidana ini.
"Mengusung tema "Bhinneka Tunggal Ika", melalui buah karya nyata, narapidana ingin menunjukan bahwa mereka adalah warga negara yang berprestasi dan mampu berkontribusi untuk NKRI," jelas Yasonna.
Hadir dalam acara tersebut, Menteri PPPA Yohana Yembise, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, dan pejabat maupun stakeholder pemerintahan lainnya.