Politikus PDIP: Sah Saja Parpol Lain Pendukung Jokowi Punya Harapan Nikmati 'Coat-Tail Effect'
"Pengusungan tersebut secara teoritis akan berdampak pada perolehan suara PDI Perjuangan,"
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar ada di kategori ini. Elektabilitas PDI Perjuangan mencapai 33,3 persen. Angka ini sedikit naik dibandingkan dengan survei pada Oktober 2017.
Yohan mengatakan, tingkat keterpilihan PDI Perjuangan ini sedikit banyak menguatkan tesis selama ini terkait parpol petahana, yakni elektabilitasnya seiring dengan tokoh yang saat memimpin pemerintahan.
Hal ini terlihat ketika elektabilitas Presiden Jokowi meningkat, hal yang sama terjadi juga pada PDI Perjuangan.
Sementara itu, elektabilitas Gerindra 10,9 persen dan Partai Golkar relatif konsisten 7-9 persen.
Kategori kedua adalah kelompok parpol yang potensi maksimal keterpilihannya dalam rentang 4-10 persen.
Ada tujuh parpol yang masuk kelompok ini, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Nasdem.
Kelompok parpol di kategori kedua ini berpotensi jadi representasi parpol menengah.
Dari ketujuh partai itu, hanya PKB yang relatif meningkat elektabilitasnya meski masih jauh dari perolehan suaranya di Pemilu 2014.
Sebaliknya, keenam parpol lainnya yang memiliki kursi di DPR, seperti Partai Demokrat, Nasdem, PAN, PPP, dan PKS, cenderung menurun.
Sementara itu, salah satu parpol baru, Perindo, masuk dalam kategori ini.
Kategori ketiga adalah kelompok parpol yang potensi maksimal keterpilihannya kurang dari 4 persen. Ada empat partai politik yang masuk dalam kategori ini.
Tiga di antaranya adalah parpol baru, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Berkarya, dan Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda).
Tiga lainnya adalah parpol lama, yakni Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Bulan Bintang (PBB), serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Parpol di kategori ketiga ini menghadapi tantangan berat untuk bisa lolos ambang batas parlemen yang pada Pemilu 2019 besarnya 4 persen.
Survei ini dilakukan dengan tatap muka terhadap 1.200 responden pada 21 Maret-1 April 2018. Responden dipilih secara acak bertingkat di 32 provinsi dan jumlahnya ditentukan secara proporsional.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error plus minus 2,8 persen.