Relawan Pesantren Jokowi: Jaga Kerukunan, Keguyuban dan Hentikan Hoax
Di tahun politik sekarang ini semua pihak hendaknya menjaga kerukunan dan keguyuban sesama anak bangsa.
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Di tahun politik sekarang ini semua pihak hendaknya menjaga kerukunan dan keguyuban sesama anak bangsa. Penyebaran ujaran kebencian, fitnah dan hoax atau berita bohong di media social sebaiknya dihentikan, agar kondusifitas keamanan tetap langgeng.
INISIATOR RELAWAN PESANTREN JOKOWI Jawa Barat, Husni Mubarok, menyampaikan imbauan itu merespon banyaknya hoax di media social yang menyudutkan Presiden RI Joko Widodo atau Presiden Jokowi, belakangan ini.
“Janganlah kita mengejar target politik dengan mengorbankan hal yang lebih besar yaitu kerukukan di tengah masyarakat,” pinta Husni Mubarok di Bandung , Rabu (26/4/2018).
Husni menduga ada gerakan yang terorganisir dan sistematis untuk menyudutkan Presiden Jokowi melalui social media.
“Gerakan seperti ini pasti ada dalang intelektualnya, saya berharap segera dihentikan,” kata pria yang juga sebagai aktifis muda NU Jawa Barat ini.
Terkait tudingan miring soal ke-Islaman Jokowi , tambah Husni, sudah terbantahkan dengan masuknya mantan Guberbur DKI Jakara itu dalam 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia. Pemeringkatan tokoh muslim berpengaruh itu dilakukan oleh lembaga yang berkedudukan di Amman, Yordnia, The Royal Islamic Strategic Studies Centre.
Husni menuturkan, pemilihan 500 tokoh muslim berpengaruh itu dilakukan oleh lembaga internasional yang sangat kridebel sehinga hasilnya obyektif.
“Jokowi berada urutan ke 16 dari 500 tokoh itu. Ini sangat membanggakan bagi kaum muslimim yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia,” katanya. (*)