Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Cerita yang Terputus Tentang Tragedi 'Bakpao' Gara-gara Jawaban Setya Novanto

Banyak menjawab tidak tahu membuat ‎Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang mengadili Setya Novanto berpendapat tragedi Bakpao ini terputus

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Banyak Cerita yang Terputus Tentang Tragedi 'Bakpao' Gara-gara Jawaban Setya Novanto
Warta Kota/Henry Lopulalan
Mantan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) memberi kesaksian dalam sidang lanjutan kasus merintangi penyidikan korupsi KTP elektronik dengan terdakwa Bimanesh Sutarjo (kiri) di Pengadilan Tipikor, Jalan Bunggur Besar, Jakarta Pusat, Jumat (27/4). Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan saksi-saksi yang dihadirkan oleh pihak jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak menjawab tidak tahu membuat ‎Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang mengadili Setya Novanto berpendapat kisah tragedi Bakpao ini terputus.

Hal ini terungkap saat Hakim menyinggung Setya Novanto yang banyak tidak tahu ketika ditanya soal keterangan saksi-saksi perawat dan petugas keamanan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

Pertama, hakim bertanya soal keterangan petugas keamanan RS Medika Permata Hijau yang menyatakan sempat diminta Setya Novanto mengambil modemnya yang terjatuh.

Atas hal itu, Setya Novanto membantah modemnya jatuh. Dia mengklaim adalah sosok yang tidak mengerti teknologi atau gaptek.

"Perawat Indri bilang saudara marah saat mau dipasang infus, tangannya dihentakkan. Saudara minta segera diperban dan minta obat merah. Perawat Indri bilang di RS tidak ada lagi obat merah. Soal itu bagaimana? ," tanya hakim di sidang Jumat (27/4/2018) kemarin.

Baca: Ketika Kapolri Kena Tilang di Lokasi Teror Bom Thamrin

Fredrich Yunadi menunjukan bakpao dalam persidangan, Kamis (12/4/2018).
Fredrich Yunadi menunjukan bakpao dalam persidangan, Kamis (12/4/2018). (Tribunnews.com/ Theresia Felisiani)
Berita Rekomendasi

"Saya bukan tipikal orang yang pemarah apalagi dengan suster, tidak pernah ada itu yang mulia," jawab Setya Novanto saat bersaksi untuk terdakwa dokter Bimanesh di kasus dugaan menghalangi penyidikan e-KTP.

"Keterangan perawat banyak sekali yang saksi tidak tahu," tegas hakim.

Setya Novanto merespon dengan meminta maaf pasalnya saat itu dia dalam kondisi pingsan.

‎"Ini bukan cerita sinetron yang dikarang-karang, ini kan saksi disumpah. Banyak cerita yang terputus, seperti saksi dibawa ke rumah sakit naik apa," cecar hakim.

Mantan Ketua DPR RI itu ‎melanjutkan yang cukup banyak tahu ialah ajudannya, Reza Pahlevi karena terus mengawal Setya Novanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas