Istana: Pilihan Presiden Adalah Kebebasan Semua Orang, Tidak Boleh Ada Intimidasi
"Tidak mungkin semua orang puas dengan Pemerintah, meskipun data survei Kompas kepuasan terhadap pemerintah terus membaik," ujar Teten.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki mengimbau semua pihak untuk menjaga situasi politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) tetap kondusif, tanpa melakukan intimidasi orang yang berbeda pilihan.
"Mestinya tidak boleh ada upaya intimidasi semacam itu (intimidasi di CFD antar dua pihak). Pilihan terhadap Presiden pada 2019 itu adalah kebebasan semua orang," tutur Teten dalam pesan singkatnya, Jakarta, Senin (30/4/2018).
Teten menilai, pro dan kontra terhadap pemerintah suatu hal yang biasa, apalagi banyak tuntuntan masyarakat yang secara bersamaan harus direspon oleh pemerintah.
"Tidak mungkin semua orang puas dengan Pemerintah, meskipun data survei Kompas kepuasan terhadap pemerintah terus membaik," ujar Teten.
Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan aksi intimidasi yang dilakukan oleh massa yang mengenakan kaos bertuliskan #2019Ganti Presiden terhadap seorang ibu dan anak yang memakai kaos #DiaSibukKerja.
Baca: Bukti CCTV di RS Medika Permata Hijau Bikin Kuasa Hukum Fredrich Yunadi Keberatan
Baca: Isi Rekaman Menteri Rini dan Sofyan Basir, Terkait Bagi-bagi Jatah Proyek LNG Bojonegara?
#2019GantiPresiden digaungkan pihak yang tidak menyukai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan menginginkan agar Jokowi tidak kembali terpilih pada Pilpres 2019 mendatang.
Sedangkan #DiaSibukKerja merupakan hashtag dari massa pendukung Jokowi untuk meng-counter serangan hashtag #2019GantiPresiden.
Saat itu, massa dalam video tersebut melakukan tindakan pelecehan dalam momen Car Free Day, satu diantaranya mengibaskan uang ke arah ibu dan anak itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.