Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Massa Berkaus #2019GantiPresiden Dilaporkan ke Polisi, Begini Sikap Politisi hingga Kisah Intimidasi

Perkara yang dilaporkan adalah perbuatan yang tidak menyenangkan disertai ancaman kekerasan dengan pasal 335 KUHP.

Editor: Suut Amdani
zoom-in Massa Berkaus #2019GantiPresiden Dilaporkan ke Polisi, Begini Sikap Politisi hingga Kisah Intimidasi
Kolase Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM - Aksi sejumlah orang mengenakan kaus #2019GantiPresiden yang diduga mengintimidasi orang yang mengenakan kaus bertuliskan #DiaSibukKerja viral di media sosial.

Kejadian itu terjadi dalam acara Car Free Day (CFD), di kawasan Sudirman -Thamrin, Minggu (29/4) pagi.

Dalam video berdurasi 2 menit 26 detik itu mereka yang memakai kaus #2019GantiPresiden nampak sempat menyoraki mereka yang memakai kaus #DiaSibukKerja.

Mereka pun juga sempat menyawer dengan cara memberikan uang kepada mereka yang memakai kaus #DiaSibukKerja sambil bertanya 'Dibayar berapa sih?'.

Kemudian, ada pula seorang perempuan dengan kaus #DiaSibukKerja diduga juga dapat intimidasi.

Dia membawa anak lelaki yang mana anaknya sempat menangis.

Lapor ke Polisi

Berita Rekomendasi

Seorang pria bernama Stedi Repki Watung (36) melaporkan aksi intimidasi yang diterimanya saat Car Free Day (CFD), di kawasan Jalan Sudirman - Thamrin, Minggu (29/4) kemarin.

Stedi yang kala itu mengenakan kaus bertuliskan #DiaSibukKerja, diintimidasi dengan sejumlah uang yang diarahkan ke wajahnya serta diminta mencopot kausnya oleh sejumlah orang berkaus #2019GantiPresiden.

Ia melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Jaya didampingi Perkumpulan Advokasi Hukum Indonesia Hebat (PADI HEBAT).

Salah seorang kuasa hukum, Bambang Sri Pudjo, mengatakan tindakan yang terjadi di CFD itu sangat memalukan.

"Bahwa peristiwa persekusi pada CFD hari Minggu 29 April itu adalah hal yang sangat memalukan bangsa Indonesia dimata dunia," ujar Bambang di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (30/4/2018).

Bambang melampirkan barang bukti berupa video yang viral di Youtube, dan dari situ, ia menyebut perilaku atau aksi massa tersebut sangatlah teroganisir.

"Perilaku persekusi dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab dengan cara yang sangat terorganisir, terencana masif, terpola, dan telah sampai akan tujuannya," kata dia.

Selain itu, Bambang mengaku sebenarnya ada beberapa orang lagi yang ingin membuat laporan Selain Stedi. Namun, mereka urung melakukannya, karena masih trauma.

"Sebenarnya ada empat lagi tapi masih trauma," jelasnya.

Laporan Stedi tertuang dengan nomor TBL/2362/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimum tanggal 30 April 2018. Pelaku dalam kasus ini masih dalam penyelidikan.

Perkara yang dilaporkan adalah perbuatan yang tidak menyenangkan disertai ancaman kekerasan dengan pasal 335 KUHP.

Cerita Susi di Media Sosial

Entah gimana ceritanya, Susi dan Zaki berjalan di depan kerumunan massa yang mengenakan kaus #GantiPresiden2019.

Tiba-tiba sejumlah orang mendekati dia sambil mengibaskan uang ke arah Susi tapi ia tetap berjalan dan mengabaikan mereka.

Sampai satu waktu putranya menangis, mungkin karena orang-orang itu terus mengikuti ibunya dan mengintimidasinya.

"Kita gak takut Zaki! Kita benar! Kita gak akan pernah takut!" begitu Susi meneguhkan hati anaknya yang terlanjur menangis.

Usai kejadian tak mengenakkan itu, Susi pun membagikan pengalamannya di Facebook.

"Pengalaman hari ini Masya Allah. Berani karena benar!!" tulis Susi di album foto yang ia kasih judul: Album Car free Day 29 April 2018 Thamrin-HI.

"Dan Allah pasti akan membalas perbuatan mereka tanpa mereka sadari!! Semoga mereka termasuk orang-orang yang selamat. Sabar ya Nak...ini adalah suatu pembelajaran hidup dalam bersosialisasi! Suatu hari..kamu yang jadi Presiden-nya!!" tulis Susi berikutnya.

Susi tak balik menghardik dan melecehkan orang-orang yang telah mengintimidasi mereka.

Sebaliknya, ia mendoakan orang-orang itu akan mendapat ganjaran dari Allah dan selamat.

Susi mendapat dukungan moril dari Facebooker lainnya.

Sikap Polisi

Polres Metro Jakarta Pusat membentuk tim untuk menyelidiki dugaan intimidasi yang dilakukan massa berkaus #2019GantiPresiden.

"Kita bentuk tim untuk lakukan penyelidikan," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Roma Hutajulu, saat dikonfirmasi.

Menurut Roma, saat ini tim masih melakukan evaluasi dan penyelidikan guna mengumpulkan fakta-fakta di lapangan.

Pihaknya masih mencari unsur pidana dalam kejadian di video yang viral di YouTube itu.

Roma menegaskan pihaknya akan netral mengusut kejadian tersebut.

Menurutnya, polisi akan bertindak seusai fakta yang ada.

Namun sejauh ini memang belum ada laporan kepada kepolisian terkait peristiwa yang viral di YouTube tersebut.

Untuk itu, polisi akan memeriksa semua yang terekam dalam video, semisal oknum aktivis, Mustofa Nahrawardaya yang diduga nampak dalam video itu.

"Kita kumpulkan keterangan dulu, mencari siapa korban itu. Nanti kita bagaimanakan, nanti kita kumpulkan seluruh bahan keterangan termasuk tadi Mustofa, segala macam yang ada di gambar itu semua," jelas Roma.

Fadli Zon: Saya Kira Tidak Ada Intimidasi

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menanggapi dugaan aksi persekusi yang dilakukan sejumlah orang yang mengenakan kaos bertuliskan #2019Ganti Presiden terhadap seorang ibu dan anak yang memakai kaos #DiaSibukKerja.

Ia meminta masyarakat tidak terlalu menanggapi serius kasi tersebut.

Menurutnya, aksi massa yang melakukan sejumlah tindakan, satu diantaranya mengibaskan uang kepada ibu itu, bukan merupakan bentuk intimidasi.

Politisi Gerindra ini mempertanyakan apa yag dimaksud dengan 'mengintimidasi'.

"Saya kira tidak ada intimidasi, jangan seolah-olah peristiwa besar (dianggap) mengintimidasi, intimidasi bagaimananya?," ujar Fadli, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).

Ia menganggap apa yang dilakukan oleh massa yang memakai kaos #2019GantiPresiden dalam Car Free Day (CFD) tersebut masih dalam batas wajar.

Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan aksi intimidasi yang dilakukan oleh massa yang mengenakan kaos bertuliskan #2019Ganti Presiden terhadap seorang ibu dan anak yang memakai kaos #DiaSibukKerja.

#2019GantiPresiden digaungkan pihak yang tidak menyukai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan menginginkan agar Jokowi tidak kembali terpilih pada Pilpres 2019 mendatang.

Sedangkan #DiaSibukKerja merupakan hashtag dari massa pendukung Jokowi untuk meng-counter serangan hashtag #2019GantiPresiden.

Saat itu, massa dalam video tersebut melakukan tindakan pelecehan dalam momen Car Free Day, satu diantaranya mengibaskan uang ke arah ibu dan anak itu.

Sumber: TribunStyle.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas