Relawan Jokowi Mania Kutuk Aksi Persekusi Dalam Car Free Day
"Kami mengutuk dan mengecam perilaku barbar para gerombolan-gerombolan itu,"
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Jokowi yang tergabung dalam gerakan nasional #2019TetapJokowi mengecam keras aksi intimidasi dan tindakan persekusi yang dilakukan sekelompok orang berbaju #2019GantiPresiden terhadap seorang ibu dan anak di Car Free Day (CFD).
"Kami mengutuk dan mengecam perilaku barbar para gerombolan-gerombolan itu," ujar Koordinator Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer dalam jumpa pers Relawan Jo-Man di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).
Baca: Kadishub DKI Tegaskan Tidak Boleh Ada Kegiatan Politik Dalam Car Free Day
Immanuel mengatakan ada oknum dari para elite partai politik yang berada di belakang pelaku persekusi kemarin.
Menurutnya peristiwa yang terjadi di pilkada DKI Jakarta 2017 bisa saja kembali terulang dalam pilpres 2018 mendatang.
Baca: KPAI Menyayangkan Keterlibatan Anak Dalam Kegiatan Politik di Car Free Day
"Ingat, jangan mengulangi apa yang terjadi di pilkada 2017, kami akan melawan jika terjadi, biarkan sanksi rakyat yang akan melawan mereka," ujar Immanuel.
Srikandi Jokowi-Mania yang hadir dalam jumpa pers itu juga mengecam keras aksi intimidasi kemarin.
Persekusi tersebut dilakukan dihadapan anak dari si ibu yang menjadi korban dimana dampak negatifnya ialah trauma yang mendalam dan bisa saja berkelanjutan menjadi depresi.
Baca: 25 Orang Tewas Akibat Serangan Bom Bunuh Diri Beruntun di Afghanistan
"Apa yang terjadi pada Devin, tidak dirasakan oleh anak-anak yang lain, kami mohon dengan sangat untuk tidak terjadi lagi," ujar Ketua Umum Relawan Srikandi Jo-Man, Laura Brahmana Sembiring.
Mereka juga berharap atas tindakan yang melibatkan anak-anak, Komisi Perlindungan Anak Indonesia dapat turun tangan mengusut dan memantau kejadian tersebut.
"Kami mohon KPAI mengusut itu, karena dampak persekusi sangat negatif terhadap anak. Anak yang kena persekusi bisa depresi," katanya.