Soal Percakapan Rini dan Dirut PLN, Jokowi : Saya Tidak Mau Komentar Sebelum Semuanya Jelas
"Saya tidak mau komentar sebelum semuanya jelas," ujar Presiden Joko Widodo di Hotel Sahid, Jakarta
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo engan berkomentar mengenai percakapan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut PLN Sofyan Basir terkait dugaan fee proyek PT Pertamina dan PLN.
Alasan Jokowi tidak mau berkomentar karena dirinya masih menunggu kejelasan dari kedua belah pihak yang bersangkutan, yaitu Rini Soemarno dan Sofyan Basir.
Baca: Persekusi Di Car Free Day, Ace Hasan: Tahapan Pilpres Belum Mulai, Tapi Sudah Semena-mena
"Saya tidak mau komentar sebelum semuanya jelas," ujar Jokowi di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (30/4/2018).
Sebelumnya, beredar rekaman telepon percakapan Rini dan Sofyan, yang pertama kali diunggah akun instagram walikota_parung, Jumat (27/4/2018).
Baca: Doa Ibu Berkaos #DiaSibukKerja: Suatu Hari Kamu yang Jadi Presidennya
Dalam unggahan tersebut, tertulis caption 'Dashyaaatttt...!!!! Mau kelanjutanhya? Om butuh 1000 likes#MafiaMigas #RIwayarpertaminakiNI'.
Adapun yang diunggah adalah sebuah video yang berisi rekaman percakapan dengan cover tulisan Rini Soemarno dan Sofyan Basir. Dalam rekaman itu, keduanya menyinggung seseorang bernama Pak Ari.
Berikut petikan rekaman pembicaran tersebut:
Pria (P): Kemarin gini. Saya juga kaget kan Bu, saya mau cerita sama Ibu, beliau kan panggil saya, pagi kemarin kan saya baru pulang.
Wanita (W): Ya, ya, kemarin ngomong sama bapak kemarin, yang penting gini lah, udah lah yang seharusnya ngambil ini Pertamina sama PLN, jadi dua-duanya punya saham lah pak, saya bilang begitu
P: Dikasih kecil kemarin saya bertahan Bu, ya kan, beliau ngotot
W: ...Sama PLN...
Baca: Korban Tewas Tergeletak di Semak-semak Diduga Akibat Mengantuk Lalu Tabrak Pohon
P: PLN. Waktu itu kan saya ketemu Pak Ari juga bu, saya bilang Pak Ari mohon maaf, masalah share ini kita duduk lagi lah Pak Ari. Ibu setuju bu
W: Saya terserah bapak-bapak lah, saya memang kan konsepnya sama-sama Pak Sofyan.
P: Betul