Cetak Enterpreneur Handal, Kahmipreneur Teken MoU Dengan Tiga Lembaga
Kahmipreneur melakukan penandatanganan kesepakatan (MoU) dengan tiga lembaga bergengsi di Batik Kuring, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kahmipreneur melakukan penandatanganan kesepakatan (MoU) dengan tiga lembaga bergengsi di Batik Kuring, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Penandantanganan tersebut dilakukan guna menguatkan dan sebagai kelanjutan dari program Kahmipreuner yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu.
Baca: KSPI Deklarasi Dukung Prabowo, Politisi PDIP: Serikat Pekerja Lain Dukung Jokowi
Presidium KAHMI sekaligus pencetus Kahmipreneur, Kamrusammad mengatakan penandatanganan nota kesepahaman dilakukan dengan Lariba Consulting, Yayasan Pesantren Enterpreneur Indonesia, serta program OK OCE.
"Ini menandakan pengembangan Kahmipreneur tidak sembarangan," kata Kamrusammad dalam keterangannya.
Selain menciptakan pengusaha baru, dengan adanya MoU tersebut diharapkan mampu menciptakan banyak lapangan kerja.
Seperti dengan program OK OCE yang dicetuskan oleh Kahmipreneur yaitu One Kecamatan One Center Enterpreneurship.
Baca: Gubernur Anies Terbitkan Peraturan yang Izinkan Usaha di Rumah
Dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta mendayagunakan potensi ekonomi daerah melalui Program OK OCE KAHMIPRENEUR.
"Karena memang tujuan Perjanjian Kerja Sama ini untuk membangun sinergi dan kolaborasi dalam rangka pengembangan potensi, pelaksanaan program dan kegiatan kewirausahaan di daerah," ujarnya.
Sementara, Yayasan Pesantren Enterpreneur diharapkan dapat menyediakan tempat pelatihan dan kurikulum yang dibutuhkan guna menyiapkan enterpreneur handal.
Baca: Rocky Gerung: Kalau Rakyat Bisa Beli, Ngapain Antre di Monas
"Kalau disana kan ada fasilitas untuk pelatihan, jadi kami tidak ingin hanya sekedar melepas begitu. Tapi akan kami bimbing dan latih supaya benar-benar menjadi enterpreneur yang maju," ucapnya.
Begitu juga kerjasama yang dilakukan dengan Lariba Consulting, diharapkan bisa ikut membantu mencetak wirausaha-wirausaha unggul yang dapat bersaing.
"Jadi mereka kita harapkan bisa menyelenggarakan program pelatihan, yang teknisnya juga disesuaikan dengan kebutuhan yang telah disepakati," ucapnya.
Dengan adanya nota kesepahaman tersebut, menunjukan bahwa program tersebuttidak hanya sekedar retorika namun ada pelaksanaannya.
Dirinya juga berharap, sudut pandang alumni akan berubah sehingga tidak lagi bergantung dengan orang melainkan menciptakan usaha dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Tidak hanya memajukan diri sendiri tetapi menjadi kebanggan bangsa Indonesia.