Moeldoko dan Menteri Hanif Goyang Maumere Bersama Buruh
Sebelum kedua tim merumput di lapangan hijau, terlebih dulu digelar pertunjukan marching band dari sebuah perusahaan di Indonesia.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selepas menerima perwakilan buruh di Istana Negara, Selasa (1/5/2018) siang, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko didampingi Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri langsung menuju ke Stadion Sumantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan.
Disana ada ratusan pekerja yang sudah memenuhi bangku stadion sejak siang hari, menunggu kehadiran keduanya untuk merayakan Hari Buruh Internasional atau May Day melalui pertandingan final sepakbola Liga Pekerja Indonesia (Lipesia).
Baca: Hula-hula Palsu di Acara Pernikahan, Diduga Mau Mencopet
Liga ini merupakan bagian dari perayaan dan peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh setiap 1 Mei. Dalam pertandingan final, bertanding kesebelasan PDAM Polewali Mandar vs PT Thiess Indonesia, Kalimantan Timur.
Sebelum kedua tim merumput di lapangan hijau, terlebih dulu digelar pertunjukan marching band dari sebuah perusahaan di Indonesia. Selanjutnya digelar pula Flashmob yang diikuti lebih dari 300 penari.
Awalnya, rombongan Moeldoko dan Menteri Hanif berdiri dari bangku stadion menikmati pertunjukan marching band. Selanjutnya digelar flashmob dengan diiringi lagu Poco-poco dan Gemu Famire.
Dari atas stadion, Menteri Hanif tampak asik menikmati sambil bergoyang ria. Tidak mau kalah, Moeldoko juga tampak percaya diri bergoyang diantara para buruh.
Akhirnya mereka memutuskan turun dari bangku stadion, masuk ke arena lapangan sepak bola. Tanpa canggung keduanya menari menirukan gerakan dari instruktur.
Di tengah siraman sinar matahari, baik Moeldoko maupun Menteri Hanif asyik menari. Keduanya sukses menghibur buruh, menari Poco-poco dan goyang Maumere.
Seketika ratusan buruh langsung teriak riuh, mereka tidak menyangka Moeldoko dan Menteri Hanif mau bergoyang bersama. Tidak mau kehilangan moment, sebagian buruh ada yang langsung mengabadikan pertistiwa tersebut.
Selama bergoyang, aksi Moeldoko banyak menyita perhatian. Pasalnya buruh tidak menyangka seorang mantan Panglima TNI mau bergoyang meski gerakannya kaku, tidak seluwes sang menteri, Hanif.
Susana kian hangat dan semarak karena pejabat-pejabat utama di Kemenaker, Menpora, BPJS, perwakilan Komisi IX, perwakilan Serikat Pekerja turut gabung meliuk-meliuk kan tubuh mereka.
Buru pun dibuat larut dengan berteriak : e..e..e...e...a, e...e...e...e...a.
Hal menarik lainnya, aksi ini juga diikuti oleh perwakilan buruh di seluruh provinsi di Indonesia yang menggunakan pakaian adat masing-masing. Mereka juga menyiapkan properti berupa kepalan tangan raksasa empat dimensi berwarna merah putih. Kepala tangan ini merupakan wujud perjuangan kaum buruh di indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.