Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tingkatkan Produksi Pangan Indonesia, BMKG Adakan Sekolah Lapang Iklim

“Kegiatan SLI merupakan cara BMKG sebagai penyedia informasi dan petani sebagai end-user berinteraksi melalui penyuluh petani lapangan dengan tujuan..

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Tingkatkan Produksi Pangan Indonesia, BMKG Adakan Sekolah Lapang Iklim
Istimewa
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat pembukaan sosialisasi Agroklimat dengan mengadakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Jum’at (04/05). 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengadakan Sekolah Lapang Iklim (SLI).

Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan literasi iklim dan desiminasi informasi iklim untuk pertanian, sesuai Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2011, yaitu Pengamanan Produksi Beras Nasional Dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim serta dalam mendukung program Nawacita Pemerintah, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi. 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan Kegiatan SLI merupakan suatu kegiatan interaktif menggunakan metode Belajar Sambil Praktek (Learning by doing). Dengan kegiatan tersebut BMKG berkomitmen terus mensosialisasikan pentingnya informasi iklim dalam mendukung kegiatan pertanian di Indonesia.

“Kegiatan SLI merupakan cara BMKG sebagai penyedia informasi dan petani sebagai end-user berinteraksi melalui penyuluh petani lapangan dengan tujuan untuk Meningkatkan Kemampuan Petani Dalam mengantisipasi Iklim Ekstrim untuk Mendukung Ketahanan Pangan," Ujar Dwi di Kabupaten Magelang pada Jum’at (04/05).

Selain mengadakan sosialisasi agroklimat untuk petani dan Penyuluh Petugas Lapang (PPL) di Kecamatan Salaman, juga pada saat bersamaan diadakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai evaluasi pelaksanaan SLI BMKG yang telah dilakukan pada tahun 2011-2018 dengan peserta yang berasal dari para Alumni SLI 3 Karanganyar 2016, SLI 3 Temanggung 2017 dan para peserta SLI 3 Magelang 2018, yang saat ini diadakan di kecamatan Ngluwar. Selain mengundang alumni SLI, panitia FGD juga turut mengundang Dinas Pertanian dari provinsi dan kabupaten di Jawa Tengah serta Fakultas Pertanian UGM.

Dwikorita mengungkapkan bahwa pada saat ini Indonesia sedang memasuki era inovasi digital 4.0. Di era ini yang paling mahal adalah waktu.

Oleh karena itu BMKG berkomitmen menambah pelayanan digital untuk memudahkan dan mempercepat pelayanan untuk masyarakat, salah satunya pelayanan terhadap petani.

BERITA REKOMENDASI

“Penyebaran informasi cuaca dan iklim dengan cara digital akan meningkatkan kecepatan dan ketepatan pelayanan BMKG terhadap petani di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga petani bisa mendapatkan informasi terkait cuaca, iklim dan kualitas udara dengan lebih cepat, tepat dan akurat dengan memanfaatkan aplikasi mobile phone. Dengan peningkatan layanan informasi cuaca dan iklim secara digital maka ketahanan pangan di Indonesia juga bisa semakin ditingkatkan,” Ungkap Dwi.

Semangat BMKG 4.0 ini telah dilaksanakan oleh Stasiun Klimatologi Semarang, yang telah berpengalaman melaksanakan 14 kali SLI sejak tahun 2011 ini, telah meningkatkan pelayanan dengan menyiapkan beberapa inovasi digital dengan adanya situs web resmi yang bisa diakses di http://klimatologi.semarang.bmkg.go.id dan www.iklimjateng.info serta Info permohonan data (tracking layanan) yang sudah bisa diakses di http://layanan.iklimjateng.info/track.php.

Dwikorita menambahkan Sejak tahun 2011, SLI telah dilaksanakan di 316 lokasi yang tersebar pada 33 provinsi di Indonesia dengan total peserta mencapai 8000 orang. Yang terdiri atas 3 tahap yaitu SLI tahap 1/ Sosialisasi Agroklimat (SL1-1) untuk Pemerintah Daerah / Dinas terkait dengan jumlah alumni sebanyak 1386 orang.

SLI tahap 2 (SLI-2) untuk Penyuluh Pertanian (PPL/POPT) dengan jumlah alumni sebanyak 5591 peserta dan SLI tahap 3 (SLI-3) untuk Kelompok Tani dan Petani dengan jumlah alumni sebanyak 1023 peserta, yang tergabung dalam 40 kelompok tani.

“Hasil panen dari kegiatan SLI Tahap 3 menunjukkan peningkatan produksi dengan persentase hingga 30% dibandingkan rata-rata produksinya. Hal ini menunjukkan dengan adanya kegiatan SLI, kelompok tani yang telah mendapatkan pemahaman informasi iklim dan memanfaatkan produk informasi iklim berhasil meningkatkan produktivitas pertanian mereka," Tandas Dwi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas