6 Fakta Kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Makanan jadi Pemicu hingga Kondisi Ahok di Sana
Berikut tim Tribunnews.com himpun fakta-fakta terkait peristiwa kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat ini.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Muhammad Iqbal memastikan adanya korban tewas akibat kerusuhan ini.
Iqbal menyebut ada 6 orang yang tewas dalam kerusuhan tersebut.
5 orang yang tewas berasal dari Korps Bhayangkara.
"Kami sampaikan bahwa insiden ini memakan korban jiwa, ada 5 rekan kami gugur," kata Iqbal kepada wartawan di depan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018).
5 korban tewas itu adalah, Bripda Syukron Fadhli, Ipda Yudi Rospuji, Briptu Fandy, Bripka Denny, dan Bripka Iwan Sarjana.
Sementara 1 orang yang meninggal lainnya adalah tahanan di Mako Brimob.
Tahanan itu bernama Abu Ibrahim atau biasa dikenal dengan nama Beny Syamsu.
Ia adalah teroris dari Pekanbaru dan tewas lantaran sempat mengancam dan merebut senjata petugas.
"1 Orang tewas mengancam petugas dan mengambil senjata," imbuh Iqbal.
5. Ada klaim ISIS dalangi kerusuhan di Mako Brimob
Beredar klaim Negara Islam, Iraq dan Suriah (ISIS) mengklaim sebagai dalang di balik kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob.
Hal ini diketahui dari situs kelompok intelijen SITE pada Selasa (8/5/2018).
Dalam kanal Jihadist News, dikatakan laporan tersebut berdasarkan kantor berita ISIS "Amaq News Agency".
Pernyataan ISIS itu berupa dalam bahasa Arab yang ditayangkan SITE di laman ent.siteintelgroup.com.
"Kantor berita ISIS, Amaq News Agency melaporkan bahwa pejuang telah terlibat dalam bentrokan dengan polisi anti-terorisme Indonesia di dalam penjara di Jakarta." Demikian kutipan dalam laman SITE.
6. Wiranto masih enggan buka suara
Menko Polhukam Wiranto enggan menerangkan detail terkait kejadian rusuh yang terjadi di Mako Brimob.
"Nanti saya akan sampaikan, you ga bisa desak saya seperti apa, ini harus hati-hati dan sungguh-sungguh, menyangkut masalah keamanan nasional, mayangkut bagaimana kota mangatasi permasalahan yang baik dan benar dan tuntas," ujar Wiranto, dikantornya, Rabu (9/5/2018).
Pada siang hari, Wiranto memanggil Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BIN Budi Gunawan, Kepala BNPT Suharid Alius dan Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto di kantornya.
"Kalau (ada yang) terbunuh ya kan urgen," ucap Wiranto.
VIRAL: 5 Polisi yang Tewas dalam Kerusuhan di Mako Brimob adalah Anggota Densus 88
"Udah nanti aja ya. Masalahnya begini ga bisa saya ekspose. Kalo udah selesai baru saya ekspose," ujar Wiranto.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan Retno Palupi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.