Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tuntutan Napi Bertemu Aman Abdurrahman, Dikenal Pimpinan ISIS di Indonesia, Terdakwa Bom Thamrin

Polisi tidak membantah bahwa salah satu tuntutan napi itu adalah terkait terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman.

Editor: Suut Amdani
zoom-in Tuntutan Napi Bertemu Aman Abdurrahman, Dikenal Pimpinan ISIS di Indonesia, Terdakwa Bom Thamrin
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Terdakwa Aman Abdurrahman alias Oman menjalani sidang keterangan saksi di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat (23/2/2018) 

TRIBUNNEWS.COM - Mabes Polri memberi penjelasan mengenai kerusuhan yang terjadi di rumah tahanan Markas Komando Brigade Mobil di Kelapa Dua, Depok sejak Selasa (8/5/2018) malam.

Kerusuhan itu menewaskan lima polisi.

Selain itu, napi terorisme yang ada di dalam rutan Mako Brimob juga masih menyandera satu polisi.

Meski demikian, Polri belum bisa memastikan apa tuntutan utama yang diminta para napi teroris.

"Tuntutan tidak jelas, karena memang asal-usulnya masalah sepele," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto di Mako Brimob, Selasa.

Menurut polisi, peristiwa itu terjadi karena masalah makanan.

Setelah ada provokasi, kerusuhan semakin meluas.

Berita Rekomendasi

"Kemudian ada yang provokasi dan membobol tahanan," ucap Setyo.

Meski demikian, polisi tidak membantah bahwa salah satu tuntutan napi itu adalah terkait terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman.

Terdakwa Aman Abdurrahman alias Oman menjalani sidang keterangan saksi di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat (23/2/2018). Aman Abdurrahman didakwa sebagai salah satu orang yang terlibat dalam teror bom di Jalan MH Thamrin, dan yang merencanakan atau menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme.
Terdakwa Aman Abdurrahman alias Oman menjalani sidang keterangan saksi di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat (23/2/2018). Aman Abdurrahman didakwa sebagai salah satu orang yang terlibat dalam teror bom di Jalan MH Thamrin, dan yang merencanakan atau menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme. (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Saat ini Aman Abdurrahman disebut sebagai pimpinan ISIS di Indonesia.

"Kalau dibilang ada hubungan dengan Aman, memang ada tuntutan itu," ucap Setyo.

Menurut polisi, para napi teroris itu ingin bertemu Aman Abdurrahman.

Permintaan itu pun sudah dipenuhi.

"Menurut info mereka sudah bertemu Aman kemarin," ucap Setyo.

Meski demikian, Setyo tidak mau menjelaskan lebih detail mengenai tuntutan para napi teroris.

Sebab, saat ini upaya negoisasi masih dilakukan.

Sosok Aman Abdurrahman

Aman Abdurrahman pernah membantah dirinya sebagai pimpinan tertinggi Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS di Indonesia.

Aman merupakan terdakwa kasus peledakan bom di Jalan MH Thamrin pada Januari 2016.

"Saya ketua ISIS, pimpinan ISIS, dari mana? Saya bukan ketua ISIS, bukan pimpinan ISIS," kata Aman dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (3/4/2018).

Aman mengakui, banyak yang menjadikan materi ceramahnya sebagai rujukan.

Namun, Aman mengatakan, itu bukan berarti dirinya pimpinan ISIS di Indonesia.

"Kalau orang merujuk sebagian ilmu dari saya, iya saya katakan iya," kata Aman.

Mantan narapidana terorisme Kurnia Widodo saat bersaksi dalam persidangan kasus peledakan bom di Jalan MH Thamrin dengan terdakwa Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (3/4/2018)
Mantan narapidana terorisme Kurnia Widodo saat bersaksi dalam persidangan kasus peledakan bom di Jalan MH Thamrin dengan terdakwa Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (3/4/2018) (KOMPAS.com/NURSITA SARI)

Sebelumnya, Kurnia Widodo, mantan narapidana kasus terorisme, mengatakan, Aman Abdurrahman merupakan pimpinan tertinggi Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia.

Aman kini merupakan terdakwa kasus peledakan bom di Jalan MH Thamrin pada Januari 2016.

"Dia (Aman) dikenal di kalangan kami aktivis, dia ulama paling tinggi dari ISIS di Indonesia. Pusatnya di Irak dan Suriah," kata Kurnia saat bersaksi dalam persidangan Aman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (3/4/2018).

Menurut Kurnia, ia mengetahui informasi tersebut dari ikhwan-ikhwan saat masih bergabung di kelompoknya dulu di Masjid As Sunah, Bandung, Jawa Barat.

Dia juga mengaku tahu informasi tersebut dari berbagai media jihadis.

Kurnia mengatakan, Aman dikenal sebagai pimpinan tertinggi ISIS di Indonesia karena ajarannya selalu menjadi rujukan kelompok-kelompok yang memiliki pemahaman sama dengan Aman.

"Apa yang dikatakan beliau (Aman) jadi rujukan," kata Kurnia.

Meskipun begitu, Kurnia tidak mengetahui apakah ada pengakuan langsung dari pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi bahwa Aman merupakan pimpinan tertinggi ISIS di Indonesia.

"Itu saya enggak tahu (ada pengakuan atau tidak)," ucapnya.

Kurnia mengatakan, ia pertama kali mengenal Aman tahun 2006.

Aman sering memberikan ceramah dan pernah satu lapas dengan Kurnia saat keduanya ditahan di Lapas Cipinang, Jakarta Timur.

Kurnia Widodo adalah seorang mantan narapidana teroris.

Spesialisasinya membuat dan merakit bom.

Polisi membekuk dia di daerah Cibiru, Bandung, pada akhir 2010.

Akibat perbuatannya, Kurnia divonis 6 tahun penjara.

(Kompas.com/Kristian Erdianto/Nursita Sari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polri Sebut Tuntutan Napi Teroris Mulanya Sepele, Lalu Ingin Bertemu Aman Abdurrahman""Aman Abdurrahman Bantah sebagai Pimpinan Tertinggi ISIS di Indonesia", dan "Aman Abdurrahman Disebut Pimpinan Tertinggi ISIS di Indonesia"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas