Tabur Bunga di Titik Tewaskan Empat Mahasiswa Universitas Trisakti
Kampus akan terus mengawal reformasi sehingga perjalanan negara sesuai keinginan reformasi.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tepat 20 tahun lalu, pergerakan mahasiswa yang memperjuangkan reformasi mencapai puncaknya, Selasa (12/5/2018).
Saat itu terjadi penembakan terhadap mahasiswa Universitas Trisakti di dalam kampus.
Akibatnya, 4 mahasiswa yakni Elang Mulia Lesmana (Fak. Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Arsitektur, Angkatan 1996); Hafldin Royan (Fak. Teknik Sipil dian Perencanaan, Jurusan Sipil, Angkatan 1995).
Penembakan itu merenggut nyawa Hendriawan Sie (Fak. Ekonomi, Jurusan Manajemen, Angkatan 1996); Heri Hartanto (Fak. Teknik Industri, Jurusan Teknik Mesin, Angkatan 1995).
Keempat mahasiswa yang gugur di kampus, ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor sebagai Pahlawan Reformasi dan Presiden BJ. Habibie memberikan gelar Pahlawan Reformasi.
Mengenang peristiwa memilukan itu, Universitas Trisakti melakukan upacara dan tabur bunga di titik tewaskan keempat pahlawan reformasi itu, Sabtu (12/5/2018) yang dipimpin Rektor Universitas Trisaksi Ali Ghufron Mukti.
Ali Ghufron mengatakan, kampus akan terus mengawal reformasi sehingga perjalanan negara sesuai keinginan reformasi.
"Setelah 20 tahun reformasi di Indonesia, Universitas Trisakti memasuki era baru dan menjadi pionir dalam mendukung pemberantasan korupsi di tanah air sebagai amanat reformasi," katanya.
Langkahnya melakukan tata kelola dan tata pamong yang bersih di lingkungan Universitas Trisakti (good university governance).
Universitas Trisakti melakukan terobosan baru di luar kelaziman (out of the box), yaitu menjadikannya universitas yang memberikan layanan satu atap secara berkelanjutan.