Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aryo Djojohadikusumo: Teror Bom Bentuk Perlawanan Terhadap Pancasila dan Kebhinekaan

"Teror bom bentuk perlawanan terhadap Pancasila dan kebhinekaan. Kami dukung setiap langkah dan aturan yang dibutuhkan untuk memberantas terorisme,"

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Aryo Djojohadikusumo: Teror Bom Bentuk Perlawanan Terhadap Pancasila dan Kebhinekaan
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Aryo Djojohadikusumo. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo menilai serentetan aksi teror yang terjadi sekarang ini merupakan bentuk perlawanan terhadap Ideologi Pancasila dan Bhineka Tunggal ika.

Padahal menurutnya Pacasila dan Bhineka Tunggal Ika merupakan dasar dan semboyan negara Indonesia yang tidak dapat diganggu gugat.

Baca: Dua Terduga Teroris Palembang Berniat Serang Mako Brimob Polda Sumatera Selatan

"Teror bom bentuk perlawanan terhadap Pancasila dan kebhinekaan. Kami dukung setiap langkah dan aturan yang dibutuhkan untuk memberantas terorisme," ujarnya, Selasa (15/5/2018).

Menurut Aryo, kebhinekaan merupakan kekuatan dalam upaya mempertahankan NKRI dari ancaman apapun termasuk terorisme.

Baca: Densus 88 Tangkap 13 Terduga Teroris Terkait Bom Surabaya dan Sidoarjo, Dua Ditembak Mati

Karena itu, untuk mengantisipasi tumbuhnya radikalisme yang mengikis keuntuhan NKRI, Gerindra sejak awal telah membentuk sejumlah sayap partai sebagai wadah ekspresi politik masyarakat dari berbagai agama.

Sejumlah sayap partai itu yakni Gerakan Kristen Indonesia Raya (GEKIRA), wadah bagi umat Kristen dan Katolik. Kemudian ada Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara (Gema Sadhana) yang mewadahi tiga unsur agama, yaitu Hindu, Buddha, Konghucu dan aliran kepercayaan.

Baca: Kebakaran Menghanguskan Satu Unit Rumah Di Bekasi, Dua Asisten Rumah Tangga Tewas

Selain itu, ada juga Gerakan Muslim Indonesia Raya (GEMIRA) yang menjaring aspirasi masyarakat muslim Indonesia.

"KIRA, Gema Sadhana dan GEMIRA dalam aktivitas politiknya selalu menyuarakan Pancasila dan Kebhinekaan sebagai kerangka berfikir dan bertindak. Salah satunya dalam melawan doktrin terorisme," pungkasnya.

Baca: Penebar Teror Terhadap Gereja Santa Anna Duren Sawit Mengaku Iseng

Berita Rekomendasi

Sebelumnya serentetan aksi terorisme terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.

Salah satunya aksi serangan bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) yang menyebabkan sejumlah orang tewas.

Tidak hanya itu, sehari kemudian aksi teror juga terjadi di Mapolrestabes Surabaya.

Bom meledak ‎di pintu masuk dan menyebabkan sejumlah orang terluka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas