Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDIP: 110 Tahun Kebangkitan Nasional dan 20 Tahun Reformasi Perkuat Narasi Cinta Tanah Air

Merayakan 110 tahun Kebangkitan Nasional dan 20 tahun Reformasi, PDIP menegaskan sikap politiknya untuk memperkuat narasi rasa cinta tanah air.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in PDIP: 110 Tahun Kebangkitan Nasional dan 20 Tahun Reformasi Perkuat Narasi Cinta Tanah Air
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Ketua DPP Bidang Polkam DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kiri) dan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kanan)menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pembukaan Rapat Koordinator Bidang Politik dan Keamanan dengan perwakilan dari 34 DPD di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (3/5/2018). Rapat Koordinasi membahas persiapan daerah-daerah yang melakukan Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merayakan 110 tahun Kebangkitan Nasional dan 20 tahun Reformasi, PDI Perjuangan menegaskan sikap politiknya untuk memperkuat narasi rasa cinta tanah air.

Kebangkitan nasional mengajarkan suatu kesadaran baru untuk berjuang dengan cara modern, yang bersumber dari kemampuan bangsa ini untuk percaya pada kekuatan sendiri.

“Semangat berdikari inilah yang meluntur sehingga kita menjadi begitu mudah mengadopsi adat dan kebudayaan bangsa lain, termasuk dalam hal makanan dan pakaian sekalipun. Karena itulah jangan angap remeh ekspresi kebudayaan bangsa," ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Sabtu (21/5/2018).

Dikatakan bahwa semangat kebangkitan nasional selalu relevan sepanjang massa. Pada tahun 1998, semangat kebangkitan nasional mampu menumbangkan kekuasaan otoriter 32 tahun Orde Baru.

“Kebangkitan nasional dalam era sekarang menggelorakan kembali nasionalisme, membangun optimisme untuk hadir sebagai bangsa berdikari dan bangsa pemenang. Terbukti, optimism dan semangat berdikari itu telah melahirkan terobosan dan prestasi yang telah dilakukan oleh anak muda Indonesia," ujarnya.

Dia mencontohkan prestasi juara ganda Kevin-Marcus pada All Angland 2018, prestasi di bidang pertahanan seperti kemampuan putra putri bangsa yang mampu menghasilkan Pesawat N219, Panser Anoa, Tank KAPLAN, serta kemampuan di bidang rekayasa dan industri perkapalan; prestasi hasil riset dan perekayasa anak negeri seperti benih unggul Inpari-42, Nila Larasati (Nila Merah strain Janti), Nila Gesit (Genetically Supermale Indonesian Tilapia) atau nila jantan super.

"Semua itu memerkuat kedaulatan Indonesia di bidang pangan dan sederet prestasi lain seperti yang ditunjukkan oleh dua anak muda, Belva Devara dan Iman Usman, yang menghadirkan pendidikan untuk semua melalui ruangguru.com yang menggambarkan optimisme bahwa Indonesia bisa hadir sebagai bangsa berdikari dan bangsa pemenang," kata Hasto.

Berita Rekomendasi

Menurut Hasto, kebangkitan nasional adalah nasionalisme yang percaya pada kekuatan sendiri, yang menghadirkan optimisme.

"PDI Perjuangan mengajak segenap komponen bangsa untuk mengobarkan semangat kebangkitan nasional sebagai momentum untuk menjadi bangsa pemenang. Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018, dengan semangat kebangkitan nasional, jadikan Asian Games sebagai ajang menunjukkan sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi," katanya.

Kini, lanjut Hasto, setelah 20 tahun era reformasi, PDI Perjuangan menekankan pentingnya merajut persatuan dan kesatuan bangsa, yang saat ini terkoyak oleh berbagai tindakan intoleransi dan radikalisme.

"Terorisme sebagai ideologi kegelapan, harus dihadapi dengan Narasi Rasa Cinta Tanah Air, dan menggelorakan kembali kebanggaan pada kebudayaan bangsa. Sebab keadaban sebuah bangsa sangat ditentukan oleh ekspresi kebudayaannya," ujarnya.

Hasto mengatakan Presiden Jokowi dengan optimisme dan semangat kerja, kerja, kerja, adalah implementasi dari semangat kebangkitan nasional, sehingga terbukti berbagai prestasi telah dicapainya.

"Sejumlah indikator menunjukkan Indonesia secara umum mengalami perbaikan, baik dari sisi sosial, politik, maupun ekonomi," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas