Jadi Mubaligh di Masjid Istiqlal, Hidayat Nur Wahid: Bukan Permintaan Anies dan Rekomendasi Kemenag
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid memberikan alasannya terkait dirinya yang menjadi mubaligh di masjid Istiqlal.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TribunWow.com/Woro Seto
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid memberikan alasannya terkait dirinya yang menjadi mubaligh di masjid Istiqlal.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun twitter @hnurwahid yang ia tuliskan pada Sabtu (26/5/2018).
Diketahui, pemprov DKI Jakarta malam ini menggelar tarawih akbar, Sabtu (26/5/2018).
Di kesempatan itu, Hidayat menyampaikan sejarah kota Jakarta.
"Kembali jadi Mubaligh di Masjid Istiqlal(Kemerdekaan), sampaikn bhw pd bulan Ramadhan,selain RI yg merdeka dari Belanda, juga kota ini dari penjajahan Portugis, pd 22 Ramadhan 933H,dan diberi nama baru Ja(ya)karta.Saya usulkn agar Pemprov DKI jg syukuri HUT Jakarta,22 Ramadhan," tulis wakil ketua dewan syura PKS itu.
Melihat postingan itu, seorang netizen dengan akun @eae18 memberikan komentar soal tercatatanya nama Hidayat di rekomendasi 200 ustaz menurut kemenag.
Lantaran cuitan itu, Hidayat mengaku bahwa ia sudah lama terjadwal di menjadi mubaligh di masjid Istiqlal.