Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kehidupan Berubah Total, Kisah Zulia Mahendra Anak Amrozi, Dalang Serangan Terorisme Bom Bali I

Inilah kisah anak Amrozi, dalang serangan Bom Bali I yang disebut-sebut sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.

Editor: Suut Amdani
zoom-in Kehidupan Berubah Total, Kisah Zulia Mahendra Anak Amrozi, Dalang Serangan Terorisme Bom Bali I
Kolase Tribunnews
Amrozi (kiri) dan putranya (Kanan) 

 “Dari proses-proses yang sudah berjalan – 10 tahun itu – memang sudah berpikir, sih."

"Sudah berpikir saya harus buang dendam yang memang lama."

"Memang masih ada-lah, dendam-dendam sedikit lah."

"Tapi coba saya hapus," ujarnya.

Hendra menjelaskan, segala hal tidak akan pernah selesai bila dibarengi dengan dendam.

Sebab, kata Hendra, akan muncul para pendendam baru saat ia membalas dengan pengrusakan dan pembunuhan.

“Insya Allah. Saya mendukung langkah bapak dulu."

Berita Rekomendasi

"Dan insya Allah, bapak juga mendukung langkah saya (sekarang),” katanya.

Bukti telah berubahnya Hendra dari seorang pendendam menjadi hormat pada negara dibuktikan dengan kesediaannya menjadi pengibar bendera merah-putih dalam upacara HUT ke-72 RI di sekitar kantor Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), di Lamongan, 17 Agustus 2017 lalu.

Zuli Mahendra, anak terpidana mati bom Bali satu, Amrozi (paling kiri) saat menjadi petugas pengibar bendera setelah sepuluh tahun tak sudi hormat bendera sejak orang tuanya dieksekusi mati, Kamis (17/8/2017).
Zuli Mahendra, anak terpidana mati bom Bali satu, Amrozi (paling kiri) saat menjadi petugas pengibar bendera setelah sepuluh tahun tak sudi hormat bendera sejak orang tuanya dieksekusi mati, Kamis (17/8/2017). (surya/hanif manshuri)
Zuli Mahendra, anak terpidana mati bom Bali satu, Amrozi (paling kiri) saat menjadi petugas pengibar bendera setelah sepuluh tahun tak sudi hormat bendera sejak orang tuanya dieksekusi mati, Kamis (17/8/2017).
Zuli Mahendra, anak terpidana mati bom Bali satu, Amrozi (paling kiri) saat menjadi petugas pengibar bendera setelah sepuluh tahun tak sudi hormat bendera sejak orang tuanya dieksekusi mati, Kamis (17/8/2017). (surya/hanif manshuri)

Saat itu, Hendra tidak sendiri.

Ia bersama anak mantan teroris lainnya, Syaiful Arif dan Khoerul Mustain, menjadi petugas pengibar bendera pada momen yang juga menjadi perhatian sejumlah media asing itu.

Baik Mahendra, Syaiful, dan Khoerul, ketiganya terlihat sempurna saat menjalankan tugasnya sebagai petugas pengibar bendera.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Sempat Dendam Amrozi Dihukum Mati, Anaknya Tak Upacara & Belajar Senjata, Kini Dia Berubah Total.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas