Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Menyayat Hati Pasien Gagal Ginjal Berumur 1 tahun 8 Bulan

Suara nyanyian 'Aku Anak Sehat' terdengar begitu menginjakan kaki ke lobby Gedung Pusat Kesehatan Ibu Anak (PKIA) RSCM Kiara, Salemba, Jakarta Pusat.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Sugiyarto
zoom-in Kisah Menyayat Hati Pasien Gagal Ginjal Berumur 1 tahun 8 Bulan
Tribunnews.com/Ria Anatasia
Muhammad Rafif Farqah. Berusia 1 tahun 8 bulan, Rafif menderita penyakit gagal ginjal sejak lahir. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suara nyanyian 'Aku Anak Sehat' terdengar begitu menginjakan kaki ke lobby Gedung Pusat Kesehatan Ibu Anak (PKIA) RSCM Kiara, Salemba, Jakarta Pusat.

Di dalam ruangan bertembok coklat krem itu, sekiranya 50 anak dan orang tua mereka tengah berkumpul dan menyanyikan beberapa lagu untuk menghibur satu sama lain.

Namun, tak semua peserta bisa ikut bernyanyi atau pun menikmati momen itu sepenuhnya.

Satu pasangan di pojok ruangan tersebut terlihat sibuk mengelap muntahan balita yang digendong si wanita.

Raut wajah mereka terlihat khawatir. Beberapa saat kemudian, bocah itu tersenyum dan aktif kembali, membuat pasangan itu gembira lagi.

Sepintas tidak ada kelainan yang tampak dari bocah itu. Namun, bocah dan pasangan itu ternyata memikul beban fisik dan mental yang berat.

Berita Rekomendasi

Bocah itu bernama Muhammad Rafif Farqah. Berusia 1 tahun 8 bulan, Rafif menderita penyakit gagal ginjal sejak lahir.

Sementara itu, pasangan tersebut adalah Edi (36) dan Harti (27), orang tua Raffi yang tak kenal lelah menemani anaknya berjuang melawan penyakit mematika itu.

"Waktu lahiran normal cuma dalam kandungan memang terdeteksi ada penyakit. Tapi belum jelas apa. Setelah 50 hari baru dibilang dokter gagal ginjal," ucap Harti, Senin (28/5/2018).

Raffi adalah pasien gagal ginjal termuda di rumah sakit itu. Ia dirujuk ke RSCM Kiara karena belum ada dokter di tempat asalnya, Wonosobo, Jawa Tengah, yang berani melakukan hemodialisa atau cuci darah kepada pasien semuda Raffi.

"Bahkan di RSCM pihak rumah sakit takut dan minta kami tanda tangan banyak dokumen sebelum lakukan tindakan untuknya. Dokter sempat berkata tidak ada harapan, kami sakit sekali dengarnya," kata sang ayah, Edi.

Raffi harus cuci darah setiap dua jam sekali. Pada tubuhnya yang mungil itu, banyak bekas luka tusukan tampak di leher. Selang tertempel masuk ke perut dan hidungnya.

Selain ginjal, Raffi juga menderita gangguan jantung, kekurangan kalsium dan kelainan saraf yang memperlambat pertumbuhannya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas