Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Foto Mirip Soeharto, Mbak Tutut: Bukti Masyarakat Rindu dan Sayang Bapak

Tutut, begitu ia disapa, mengatakan ini merupakan bukti kerinduan masyarakat kepada mendiang ayahnya.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Viral Foto Mirip Soeharto, Mbak Tutut: Bukti Masyarakat Rindu dan Sayang Bapak
Kolase
Soeharto dan Harry Soedjono 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putri pertama Presiden kedua RI Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana turut berkomentar mengenai viral foto dimana seorang warga terlihat mirip dengan mendiang ayahnya.

Diketahui, sebuah foto dengan sosok mirip Soeharto yang berada di commuter line, beredar viral di media sosial, beberapa waktu lalu.

Tutut, begitu ia disapa, mengatakan ini merupakan bukti kerinduan masyarakat kepada mendiang ayahnya.

Ia sendiri telah melihat foto tersebut dan mengakui sosok yang berada di foto sangatlah mirip Soeharto.

"Saya lihat itu, loh kok mirip banget Bapak. Itu karena diambil foto oleh orang mungkin ada kerinduan dengan Bapak saya,” ujar Tutut di rumah Cendana, kediaman Soeharto, Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).

Baca: Foto-foto Harry Soedjono, Kakek di KRL yang Viral Mirip Soeharto, Benarkah Wajahnya Serupa?

Ia merasa bersyukur terkait pengambilan foto dan banyaknya yang berkomentar terkait kemiripan sosok tersebut dengan Soeharto.

Menurutnya, itu menunjukkan kerinduan seorang anak kepada bapaknya.

BERITA REKOMENDASI

"Ini suatu kerinduan dari seorang anak, anak itu masyarakat ya. Anak bangsa kepada bapak bangsa. Berarti masih banyak yang sayang sama Bapak," ungkapnya.

"Tapi Bapak sudah nggak ada. Jadi kami yang penerusnya ini yang akan meneruskan pemikiran-pemikiran bapak yang baik untuk bangsa, supaya bangsa jangan terpecah-pecah, pedot sana pedot sini," imbuh Tutut.

Selain itu, ia berpesan mengenai amanah Soeharto agar NKRI jangan sampai terpecah.

Tutut pun meminta para wartawan dan awak media agar tidak membuat berita yang bisa memicu perpecahan.

“Jangan sampai terpecah. Hati-hati dengan berita-berita yang tidak seharusnya didengar masyarakat. Dipikir baik-baik untuk kepentingan bangsa dan negara,” tandasnya.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas