Kereta Api Masih Menjadi Favorit Pemudik Lebaran
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menjelaskan kereta api masih menjadi moda transportasi favorit yang dipilih oleh mas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menjelaskan kereta api masih menjadi moda transportasi favorit yang dipilih oleh masyarakat di Pulau Jawa untuk melakukan mudik di musim Lebaran 2018 tahun ini.
"Sebagaimana yang terjadi di setiap tahunya. Kereta Api masih jadi angkutan favorit bagi masyarakat untuk melakukan mudik. Kenapa? Karena kereta api ini jadwalnya lebih pasti, tidak kena macet dan waktu tempuhnya jelas. Namun memang penyediaan kapasitas masih terbatas karena jumlah sarana yang relatif terbatas," ujar Zulfikri di Kantor Kementerian Perhubungan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2018).
Baca: Rusakkan Spion Kemudian Tinggalkan Surat, Tindakan Orang ini Banjir Komentar: Dunia Butuh Dia
Ia menambahkan pada tahun ini terjadi penambahan penumpang sebesar 3 persen dari tahun sebelumnya. Sehingga total masyarakat yang dilayani meningkat sebanyak 4,5 juta orang.
Petugasnya pun turut membantu PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melakukan tes kelaikan (ramp check) sejak April lalu di sejumlah stasiun-stasiun yang dilalui oleh rute kereta api jurusan favorit.
Baca: Wisatawan Indonesia Masih Bisa Masuk Israel hingga 26 Juni 2018
"Tentunya jumlah petugas darj PT KAI dan kami sudah dikerahkan. Petugas tidak ada liburnya pada saat seperti ini. KAI sudah melakukan pelayanan untuk operasional kereta baik di stasiun-stasiun, kereta maupun sepanjang jalur track. Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perkeretaapian tentunya kami juga membantu teman-teman KAI untuk memberikan jaminan terkait keselamatan," ujarnya.
Kini, pihaknya masih melakukan pengawasan monitoring sejak 6 hingga 24 Juni guna mengantisipasi kendala yang terjadi di lapangan.
"Karena sebelumnya sejak April tim kami sudah melakukan ramp check untuk sarana, inspeksi keselamatan dan ramp check untuk standar pelayanan minimum di stasiun maupun di kereta. Sekarang kami monitoring selama masa angkutan lebaran. Kami sudah lihat, masih ada beberapa hal minor yang masih perlu diperbaiki untuk operator," tutur Zulfikri. (abs)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.