Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu Retno: Isu Palestina Fokus RI Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB

Retno memaparkan selain Palestina, ada empat fokus perhatian RI sebagai anggota tidak tetap DK PBB.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Menlu Retno: Isu Palestina Fokus RI Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB
Biro Humas dan Media Kemlu
Menlu RI Retno LP. Marsudi di Markas Besar PBB di New York (8/06/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan Indonesia menjadikan isu Palestina sebagai fokus yang akan diperhatikan setelah resmi menduduki kursi anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB pada Jumat malam (8/6/2018).

Retno memaparkan selain Palestina, ada empat fokus perhatian RI sebagai anggota tidak tetap DK PBB.

Sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia akan memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas global.

Untuk itu, Indonesia akan mendorong budaya habit of dialogue, agar penyelesaian konflik dapat selalu dilakukan secara damai.

"Indonesia juga akan berupaya meningkatkan sinergi antara organisasi kawasan dengan DK PBB dalam menjaga perdamaian, serta meningkatkan kapasitas pasukan perdamaian PBB termasuk peran perempuan," ujar Retno melalui video conferencenya kepada awak media pada Jumat malam (8/6/2018).

Sementara itu, ujar Retno, Indonesia juga akan memerangi terorisme, radikalisme, dan ekstrimisme.

"Tantangan bersama masyarakat internasional saat ini adalah ancaman dari terorisme dan ektremisme. Untuk itu Indonesia juga akan memanfaatkan keanggotaan di DK PBB agar terbentuk global comprehensive approach," tutur mantan Dubes RI untuk Belanda ini.

Berita Rekomendasi

Tidak kalah penting, peran Indonesia di Dewan Keamanan PBB juga akan dimanfaatkan untuk mendorong kemitraan global agar tercapai sinergi antara penciptaan perdamaian dan kegiatan pembangunan berkelanjutan.

“Global partnership yang kuat dalam menciptakan perdamaian, keamanan dan stabilitas akan berkontribusi pencapaian agenda pembangunan PBB 2030,” tegas Menlu Retno.

Indonesia akan mulai bertugas pada 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2020 mendatang.

Indonesia akan menjadi bagian dari proses perumusan kebijakan di dalam DK PBB. Badan tersebut merupakan badan utama PBB yang memiliki peran dan tugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

"Selain keempat fokus tersebut, isu Palestina juga akan menjadi perhatian Indonesia, selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB," jelas Retno.

Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB (DK-PBB) untuk periode 2019-2020, dalam pemilihan yang dilakukan oleh Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB di New York (8/06/2018).

Dalam proses pemilihan tertutup, Indonesia memperoleh 144 suara dari jumlah keseluruhan 190 anggota PBB yang hadir.

Indonesia mengalahkan Maladewa yang memperoleh 46 suara, untuk mewakili kawasan Asia dan Pasifik di DK-PBB, menggantikan Kazakhstan yang masa keanggotaannya berakhir pada Desember 2018.

Selain Indonesia, negara-negara lain yang juga terpilih menjadi anggota DK PBB periode 2019-2020 adalah: Jerman dan Belgia (mewakili kelompok Eropa Barat); Republik Dominika (Amerika Latin dan Karibia); dan Afrika Selatan (Afrika).

Kelima negara tersebut akan bergabung dengan 5 negara anggota tetap DK PBB (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, RRT dan Rusia) serta 5 negara anggota tidak tetap lainnya (Pantai Gading, Guinea Ekuatorial, Kuwait, Peru dan Polandia).

Indonesia sebelumnya pernah menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB pada periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas