Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sehari Menjelang Lebaran, Harga Pangan Merangkak Naik

Kenaikan juga terjadi pada bawang putih sebesar Rp 2.000 per kilogramnya menjadi Rp 32.000 per kilogram.

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sehari Menjelang Lebaran, Harga Pangan Merangkak Naik
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Sehari menjelang hari Raya Idul Fitri, harga bahan pangan di beberapa pasar di wilayah DKI Jakarta kembali menunjukkan kenaikan.

Pantauan Tribunnews.com, pada Kamis (14/6/2018), di pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan misalnya, bahan pangan yang mengalami kenaikan didominasi oleh hortikultura, seperti sayur-sayuran dan bahan bumbu-bumbu.

Harga cabai rawit merah terkerek naik Rp 3.000 menjadi Rp 33.000 per kilogram. Harga cabai merah keriting juga ikut naik Rp 2.000 menjadi Rp 32.000 per kilogramnya.

Kenaikan juga terjadi pada bawang putih sebesar Rp 2.000 per kilogramnya menjadi Rp 32.000 per kilogram.

Sementara komoditas lainnya seperti beras untuk jenis IR I 64 terpantau stabil di harga Rp 12.500 per kilogram.

Sementara, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), untuk rata-rata wilayah DKI Jakarta, beberapa komoditas tercatat mengalami kenaikan.

Di antaranya, daging sapi naik Rp 1.475 menjadi Rp 128.800 per kilogramnya. Harga ayam broiler dijual Rp 54.000 per ekornya, naik hampir Rp 17.000 per kilogram. Bawang merah juga terpantau naik Rp 1.500 menjadi Rp 41.160 per kilogramnya. Minyak goreng curah, juga tercatat naik Rp 125 menjadi Rp 12.625 per kilogramnya.

BERITA REKOMENDASI

Prediksi Inflasi Lebaran

Bank Indonesia memprediksi tingkat inflasi pada bulan Juni 2018 atau Lebaran tahun ini sekitar 0,22 persen secara bulanan. Sementara itu, secara tahunan, inflasi diperkirakan berada di level 2,75 persen.

“Dari pemantauan harga, sampai minggu pertama estimasi terjadi inflasi 0,22 persen secara bulanan,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di kantornya, Jumat (8/6/2018).

Perry melanjutkan, untuk akumulasi inflasi sejak awal tahun atau year to date diprediksi 1,35 persen dan secara tahunan sebesar 2,75 persen.

“Hal ini menunjukkan harga-harga tetap terkendali dan rendah,” jelasnya.


Menurutnya, tingkat inflasi yang rendah tersebut juga didorong dengan adanya kelompok bahan pangan yang menyumbang deflasi seperti pada komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang putih, dan minyak goreng.

Namun untuk sektor transportasi, diprediksi masih akan menjadi penyumbang inflasi yang relatif tinggi menjelang Lebaran.

“Penyumbang inflasi musiman angkutan udara dan antar kota,” imbuh Perry.

Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi pada Mei 2018 sebesar 0,21 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas