Tips Menjawab Pertanyaan Saat Momen Silaturahmi Idul Fitri secara Profesional
Momen inilah biasanya muncul pertanyaan-pertanyaan yang cukup personal yang sebenarnya ditanyakan dengan motivasi yang baik oleh keluarga dan kerabat
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak terasa bulan Ramadhan sebentar lagi selesai dan dalam hitungan hari seluruh umat Muslim di Indonesia akan menyambut Idul Fitri.
Hari Raya besar ini identik dengan sejumlah tradisi khas Indonesia seperti mudik, silaturahmi atau berkumpul dengan keluarga, makanan khas lebaran, dan juga saling memaafkan sebagai wujud kembali ke fitrah.
Seperti halnya setiap pertemuan keluarga, Anda akan membangun percakapan dengan saudara dan kerabat.
Pada momen inilah biasanya muncul pertanyaan-pertanyaan yang cukup personal yang sebenarnya ditanyakan dengan motivasi yang baik oleh keluarga dan kerabat.
Sejumlah pertanyaan mulai dari kondisi karier Anda, status, hingga rencana kehidupan jangka panjang, merupakan pertanyaan yang sering dijumpai pada acara silaturahmi di momen Lebaran.
LinkedIn, jaringan profesional terbesar di dunia, memiliki kiat-kiat tentang bagaimana Anda dapat merespons pertanyaan-pertanyaan tersebut dari sudut pandang seorang profesional dan membangun percakapan yang lebih menarik dalam momen spesial ini.
Berikut tips menjawab pertanyaan yang sering dijumpai ketika silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri oleh LinkedIn:
1. Apa kesibukan Anda sekarang? Sudah mendapatkan pekerjaan?
Tradisi salam tempel merupakan salah satu ciri khas dari perayaan Idul Fitri. Keluarga mungkin ingin mengetahui apakah Anda masih pantas untuk menerima salam tempel yang sebenarnya diperuntukkan kepada anak-anak dan orang yang belum bekerja.
Tips 1: Perlu diingat bahwa keluarga Anda benar-benar peduli dan secara tulus ingin mengetahui kemajuan dan pengembangan karier Anda, jadi jelaskan dengan kata-kata yang sederhana namun mudah diingat. Anda dapat menggunakan deskripsi di headline profil LinkedIn. Contohnya, jika Anda seorang pengembang aplikasi di sebuah studio game, dapat menjawab dengan “Saya membangun dan merancang games sehingga orang-orang seperti saya dan kamu dapat menikmati bermain games di smartphone.”
2. Mengapa Anda tidak pindah ke perusahaan yang lebih baik atau pekerjaan yang lebih menguntungkan?
Generasi orang tua kita akan lebih familier pada jenis profesi seperti insinyur, pengacara, dan dokter. Mungkin sulit untuk menjelaskan karier atau industri yang Anda geluti kepada seseorang yang tidak berada di bidang yang sama atau tidak memahaminya.
Sukses tidak selalu berarti kekayaan bagi profesional modern di Indonesia. Berdasarkan survei LinkedIn* baru-baru ini mengungkapkan bahwa lebih dari 74 persen responden profesional Indonesia setuju sukses berarti bahagia. 64 Persen responden setuju sehat adalah kriteria sukses, dan 64 persen responden menjawab sukses adalah menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi. Lalu bagaimana cara menjawabnya?
Tips 2: Tidak peduli seberapa provokatif pertanyaannya, mulailah dengan menyampaikan alasan mengapa memilih profesi dan industri yang Anda jalani sekarang, serta mengapa Anda menyukai apa yang Anda lakukan. Jika Anda seorang koki, bantu mereka memahami misalnya, bahwa Anda memiliki peran dan tanggung jawab untuk membuat makanan yang lezat dan sehat. Gunakan pertanyaan ini sebagai kesempatan untuk berbagi tentang minat Anda, seperti "Saya mendapatkan kehidupan yang cukup dengan melakukan hal-hal yang saya sukai, izinkan saya untuk bercerita lebih banyak mengenai hal ini!" Kisah Anda dapat menginspirasi mereka, dan pada saat yang sama, Anda dapat berbagi pendapat bahwa kesuksesan itu datang dalam berbagai bentuk, dan mendapatkan gaji tinggi bukan satu-satunya cara untuk menjadi sukses.