Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Poros Mekah VS Poros Beijing, PSI: Framing untuk Memainkan Politisasi Agama

Dedek Prayudi memandang sebutan poros Mekah dan poros Beijing adalah sebuah framing untuk memainkan politisasi agama

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Poros Mekah VS Poros Beijing, PSI: Framing untuk Memainkan Politisasi Agama
Istimewa
Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi atau yang akrab yang disapa Uki 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berkomentar mengenai poros Mekah dan poros Beijing, yang ramai beberapa waktu lalu.

Juru bicara PSI bidang kepemudaan, Dedek Prayudi memandang sebutan poros Mekah dan poros Beijing adalah sebuah framing untuk memainkan politisasi agama.

Baca: Kata Fadli Zon soal Poros Mekah dan Poros Beijing

"Menurut kami, ini adalah framing untuk membuat dikotomi menggunakan sentimen agama. Framing ini dibuat sebagai ruang untuk memainkan politisasi agama kedalam pemilu 2019," ujar Uki, sapaan akrab Dedek, dalam keterangan tertulis, Senin (18/6/2018).

Ia memprediksi politisasi agama akan mengarahkan masyarakat untuk memilih calon tertentu pada 2019 dengan label agama.

Bahkan, kata dia, publik nantinya akan diarahkan memilih calon tertentu dengan iming-iming pahala, atau tidak memilih calon tertentu dengan ancaman dosa.

Selain itu, ia menilai bahwa demokrasi yang maju merupakan demokrasi dimana pertarungan politik diisi oleh gagasan pembangunan bukan politisasi agama.

Berita Rekomendasi

"Bagi kami sudah clear, bahwa agama jauh lebih mulia daripada sekedar alat kampanye partisan atau komoditas politik. Demokrasi yang maju dan modern adalah demokrasi yang menawarkan solusi dari permasalahan pembangunan bukan malah merendahkan posisi agama menjadi alat kampanye," jelas Uki.

Baca: Pesan Mendagri kepada Iriawan: Jangan Ada Poros-porosan

Lebih lanjut, Uki turut menyoroti korupsi ditubuh partai koalisi poros Mekah. Ia mengaku heran terhadap orang yang masih merasa hebat meski melakukan korupsi.

"Apalagi mereka yang menggunakan politisasi agama juga mereka-mereka yang kadernya terjerat korupsi. Akui saja, itu kader PKS terbukti disuap seseorang bernama Aseng. Masih korupsi kok merasa hebat mewakili umat?" tukas Uki.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas