Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masih Cuti Bersama, Moeldoko Pantau Arus Balik Mudik Dan Musibah Tenggelamnya Kapal di Danau Toba

Titik-titik kepadatan terjadi karena volume mobil yang tinggi mendekati rest area.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Masih Cuti Bersama, Moeldoko Pantau Arus Balik Mudik Dan Musibah Tenggelamnya Kapal di Danau Toba
Srihandriatmo Malau/Tribunnews.com
Moeldoko 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masih di suasana cuti bersama libur Idul Fitri, mobil Toyota Royal Crown Saloon bernomor polisi RI 13 sudah terparkir di halaman Bina Graha, Kantor Staf Presiden, Rabu (20/6/2018).

Hari ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sudah aktif bertugas di ruang kerjanya.

Seusai makan siang, bersama Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho, Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Eddy Soepadmo dan beberapa tenaga ahli Kantor Staf Presiden, Moeldoko menuju Situation Room di lantai dasar Bina Graha.

Melihat kepadatan di beberapa ruas tol, Kepala Staf Kepresidenan berkomunikasi langsung dengan pejabat terkait lewat grup percakapan di telepon genggamnya.

Saat itu juga, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto memberikan penjelasan mengenai penyebab kemacetan serta kebijakan contra flow sebagai upaya mengurai penumpukan kendaraan.

“Titik-titik kepadatan terjadi karena volume mobil yang tinggi mendekati rest area. Kebijakan lalu-lintas satu arah dilakukan untuk memprioritaskan arus balik menuju Jakarta,” kata Kapolda Jabar kepada Moeldoko, seperti dikutip Tribunnews.com dari keterangan yang diterima, Rabu (20/6/2018).

Bukan saja memantau kondisi arus balik saja. Mantan Panglima TNI ini pun turut memantau perkembangan musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba pada Senin (18/6/2018)lalu itu.

Berita Rekomendasi

Untuk itu Moeldoko, menelpon langsung Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Irjen Pol Budi Setiyadi untuk mengetahui perkembangan terkini.

Budi Setiyadi menjelaskan, hingga siang ini sudah ditemukan 21 penumpang kapal dengan rute dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, menuju Pelabuhan Tigaras, Simalungun itu.

“Tiga orang perempuan meninggal dunia, dan 18 orang penumpang berhasil diselamatkan,” paparnya kepada Moeldoko.

Lebih jauh ia menjelaskan, saat ini, Basarnas, BPBD, Kepolisian dan berbagai pihak lain masih mencari penumpang yang dinyatakan hilang.

“Jumlah penumpang sebenarnya belum bisa dipastikan, karena ini kapal rakyat yang tak ada manifesnya. Transaksi pembelian tiketnya pun masih dilakukan secara manual,” ungkap Budi Setiyadi yang berada di posko lokasi pencarian korban di Sumatera Utara.

Dirjen Hubdar menjelaskan, pihaknya telah memberikan pengumuman agar masyarakat yang merasa kehilangan sanak saudara dalam musibah ini melapor ke posko pencarian korban.

“Sejauh ini sudah ada laporan 140 orang yang dilaporkan hilang. Tapi kami sedang memverifikasi data itu, karena laporan dilakukan di dua posko,” kata Budi Setiyadi.

Atas nama pemerintah, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan rasa dukacita mendalam kepada keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun.

“Pemerintah bekerja keras menemukan penumpang yang masih hilang. Kejadian ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan keselamatan pelayaran, serta menjadi pelajaran dan evaluasi serius terhadap tata kelola pelayanan transportasi, khususnya angkutan rakyat,” kata Moeldoko.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas