Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demokrat Sebut Komaruddin Watubun Ngawur ‎Klarifikasi Tudingan SBY Soal Aparat Tidak Netral

‎"Saya sarankan komaruddin, kalau panik karena ketauan, sebaiknya tetap jaga emosi, stabil menjawab supaya tidak ngawur dan serampangan,"

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Demokrat Sebut Komaruddin Watubun Ngawur ‎Klarifikasi Tudingan SBY Soal Aparat Tidak Netral
Randa Rinaldi/Tribunnews.com
Ferdinand Hutahaean 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komaruddin Watubun panik karena mengungkit Pemilihan Presiden 2004 dan 2009.

Sebelumnya Komarudin membalas pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut aparat BIN, Polri, dan TNI tidak netral dalam Pilkada.

Baca: Jelang Pemungutan Suara, Seluruh Pihak Diminta Jauhi Segala Bentuk Politik Uang

"Komaruddin Watubun terlihat panik ya memberikan penjelasan. Bahkan dia menyebut SBY menggunakan intelijen pada pilpres 2004. Dia sampai lupa, saat itu Megawati lah Presiden yang menjadi calon incumbent atau petahana. Lantas bagaimana ceritanya SBY bisa peralat intelijen 2004?‎" ujar Ferdinand, Minggu (24/6/2012).

Ferdinand juga membantah bahwa SBY menggunakan aparat pada Pilpres 2009 sehingga kemudian melenggang lagi sebagai presiden untuk periode kedua.

Baca: Tiga Pencuri Spesialis Rumah Kosong Dibekuk Polisi, Dua Orang Masih Diburu

Menurutnya tim pemenangan partai Demokrat saat itu diisi oleh internal partai dan tidak ada unsur dari luar.

‎"Terkait dengan 2009, SBY membentuk tim semua diisi oleh orang-orang Demokrat. Tidak satupun diisi oleh orang-orang dari luar partai. Jadi halusinasi Komaruddin Watubun terlalu berlebihan. Coba cari berita 2009, ada ngga kasus ketidaknetralan aparat? Seingat saya tidak ada. Semua itu tuduhan halusinasi komaruddin saja," katanya.

Baca: Ihsan Tarore Berharap Mendapat Istri yang Sayang Mertua

Adapun mengenai adanya anggota KPU yang kemudian menjadi anggota Partai Demokrat yakni Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati, menurut Ferdinand hal tersebut merupakan hak politik, dan tidak ada kaitannya dengan keberpihakan Pemilu dan tidak ada janji jabatan dari SBY.

‎"Komaruddin bisa memfitnah Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati kalau begini. Hati-hati bilang Komarudin, nanti uzur masuk bui karena memfitnah,"katanya.

BERITA REKOMENDASI

Sementara itu kasus Antasari Azhar yang juga diungkit Komarudin, menurut Ferdinand tidak ada kaitannya dengan rencana penyelidikan IT KPU.

Dipenjaranya Antasari Azhar, menurutnya murni karena kasus pembunuhan.

‎"Saya sarankan komaruddin, kalau panik karena ketauan, sebaiknya tetap jaga emosi, stabil menjawab supaya tidak ngawur dan serampangan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas