Harmoni Pangan Indonesia Berdampak Langsung pada Stamina Tubuh
Berhasil mengusung pesan perdamaian dunia yang didengungkan para yogis justru melalui penerapan ilmu harmoni warisan nenek moyang di bidang pangan
Editor: Content Writer
Luar biasa gebrakan kementan di acara yoga kali ini. Berhasil turut mengusung pesan perdamaian dunia yang didengungkan para yogis justru melalui penerapan ilmu harmoni warisan nenek moyang di bidang pangan.
Hasilnya berbagai manfaat pangan lokal justru berhasil dieksplorasi sampai ke level optimum. Pengunjung terpesona karena baru menyadari manfaatnya. Bukan sekedar rasa enak, tapi langsung mampu membuktikan sendiri secara objektif melalui tubuh sendiri, bagaimana konsep harmoni pertanian Indonesia memang terbukti ideal untuk meningkatkan potensi tubuh.
Kembali ke konsep harmoni warisan nenek moyang bangsa menjadi semangat yang digaungkan ketika Kementerian Pertanian (Kementan) berpartisipasi dalam Internasional Yoga Day 2018, 24 Juni 2018, di halaman Candi Prambanan, Yogyakarta.
Dilakukan dalam bentuk sosialisasi pangan lokal Indonesia yang berdampak langsung pada stamina tubuh. Uji kinesiologi sebagai alat ukur objektif menunjukkan bahwa tubuh kita yang jujur justru mampu memilih pangan yang sesuai kebutuhan tubuh dengan jitu.
Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura, Suwandi, yang berkesempatan hadir menjelaskan bahwa keikutsertaan Kementan dalam ajang internasional ini bertujuan untuk membuktikan bahwa produk pertanian Indonesia yang diproduksi dan diproses secara alami dengan konsep harmoni sesuai warisan nenek moyang membuatnya lebih sehat dan berkhasiat bagi tubuh. kini dampaknya pada kesehatan langsung dapat dirasakan secara terukur.
Sementara itu, komoditas lokal Indonesia yang kali ini ditampilkan selain olahan kedelai lokal yang harmoni dengan tubuh seperti susu kedelai, juga kopi, beras dan lainnya.
Yang menarik adalah di booth Kementan diperagakan secara khusus bagaimana tubuh secara alami bisa mendeteksi produk yang diproses mengikuti konsep harmoni warisan nenek moyang sehingga lebih sehat untuknya. Caranya mudah. Tubuh kita merupakan sensor terbaik dan bisa memilih makanan yang terbaik untuk tubuh.
Seseorang cukup menunjuk gambar produk pangan lokal (dalam hal ini kedelai lokal) dan seorang lainnya akan mengetes kekuatan tolak tubuh (kinesiologi) melalui lengan. Jika tersentuh produk yang tidak sehat, misalnya yang mengalami proses rekayasa genetik, maka lengan akan mudah ditepis oleh orang tersebut. Jika produk tersebut sehat, maka lengan juga cukup tangguh untuk tidak ditepis.
Menariknya adalah saat dicobakan pada produk kedelai lokal Indonesia, seperti dari Grobogan dan daerah lainnya , peserta yang melakukan uji coba kinesiologi mampu membuktikan bahwa produk lokal lebih baik bagi tubuh dibanding kedelai impor. Lengan peserta menjadi tidak mudah melemah saat menunjuk kedelai lokal.
Yang mencoba tes kekuatan kinesiologi ini di antaranya adalah seorang ibu bernama Handa (51 tahun) dan bapak bernama Jafri (38 tahun). Keduanya terlihat penasaran pada awalnya, kemudian nampak girang saat mengetahui lengan keduanya cukup kuat untuk tidak melemah saat menunjuk kedelai lokal Indonesia.
Dr. Hanson dari HanaRa, Jalan Gatot Subroto No. 68, Bandung, yang hadir membantu kementan dalam ajang ini menambahkan bahwa uji kinesiologi terkait ketangguhan raga dulu dikembangkan dr Robert W Lovett , seorang profesor dan dokter bedah tulang dari Harvard Medical School yang kemudian dipopulerkan oleh dr Goodheart dari Amerika dengan slogan tubuh tak pernah bohong (your body never lies).
Ilmu ini digunakan praktisi kesehatan di seluruh dunia untuk menemukan hal ideal termasuk makanan bagi kesehatan tubuh melalui tes otot. Prinsipnya sederhana. Bila suatu makanan baik untuk tubuh, kecerdasan alami tubuh (body intelligence) mampu mengenalinya sebagai hal yang nyaman bagi tubuh. Respon uji kinesiologi akan menguat. Bila tidak, terjadi sebaliknya.
Menguatnya respon tes uji kinesiologi pada seluruh produk pangan Indonesia yang mengikuti konsep harmoni warisan nenek moyang membuktikan bahwa konsep harmoni warisan nenek moyang bangsa membuat produk lokal Indonesia bukan hanya lebih aman, tapi mampu membantu tubuh lebih nyaman sehingga juga membantu potensi tubuh untuk sehat lebih baik.
Teknik bertanya pada tubuh untuk memilih sendiri makanan ideal bagi peserta yoga yang diperagakan Kementan dalam ajang Yoga Internasional ini nyatanya memang mampu menarik perhatian. Banyak peserta yang akhirnya setelah paham konsep harmoni dan ilmu bertanya pada tubuh sendiri ini, memutuskan untuk menggunakan produk lokal.
Melalui konsep di atas, mampu membuat kelebihan produk lokal kita jadi jelas sekali dalam membangkitkan potensi terbaik tubuh .
Konsep harmoni membuat tubuh nyaman dengan mengkonsumsi pangan lokal. Dan ini ternyata kunci meningkatkan potensi tubuh terhadap efek melemahkan tubuh dari lingkungan. Banyak peserta antusias saat menyaksikan kehebatan pangan Indonesia dalam membantu mengatasi efek melemahnya tubuh akibat terkena polusi. Termasuk bahaya radiasi Handphone.
Salah satu atraksi favorit yaitu tubuh yang sudah melemah uji kinesiologinya saat terkena imbas radiasi Hp langsung mampu menguat kembali hanya dengan mencium bau kopi Indonesia yang diproses dengan konsep harmoni.
Potensi produk pangan kita seperti ini tidak ada di negara lain, karena bukan hanya Indonesia berada di garis katulistiwa, tapi terutama lahan, benih, petani, proses menanam dan lainnya diolah dengan konsep harmoni alam, lingkungan dan manusia sebagai warisan nenek moyang kita. Ini rahasia yang membuat manfaat pangan kita begitu berbeda dan dahsyat serta tidak dimiliki negara lain.
Mengetengahkan konsep harmoni sebagai warisan nenek moyang di candi Prambanan, ternyata satu inovasi cerdas dari kementan dalam mempromosikan bukan hanya pangan Indonesia, tapi sekaligus Indonesia sebagai land of harmony, pusat harmoni dunia.
Menurut warisan nenek moyang Indonesia kuncinya harmoni. tanaman hanya bisa bagus bila ada 3 hal yang harmoni satu dengan lain, yakni pertama tumbuhan itu sendiri. Kedua Alam termasuk posisi, kesuburan tanah, dll, ketiga Manusia dan filosofinya. Kalau dilihat dari posisinya, Indonesia itu luar biasa. Ada di katulistiwa. Subur. Tapi kan banyak yang subur juga di katulistiwa, terus kenapa tanaman pangan Indonesia yang pertama bisa menghasilkan manfaat istimewa seperti ini? Yang mampu mengembalikan potensi manusia sampai demikian hebat.
Ini yang mampu langsung membuat tubuh demikian nyaman, sehingga secara alami mampu menahan efek radiasi handphone
Yang mampu membuat stamina seseorang langsung meningkat dalam waktu sehari. Yang tadinya hanya mampu naik tangga satu tingkat, jadi langsung mampu dalam sehari naik tangga puluhan kali , tanpa lelah. Malah tambah segar.
Yang mampu seseorang mampu marathon kembali di usia setengah abad dengan stamina seperti 20 tahun lalu? Yang mampu merawat kulit dan penampilan kita terhadap efek merusak air keran dan asap rokok?
Tanaman Indonesia bisa, karena juga memiliki hal yang ketiga yakni anusia dan filosofinya. Manusia Indonesia adalah manusia harmoni yang menjalankan filosofi harmoni.
Keistimewaan tanaman Indonesia dalam mengembalikan potensi manusia akan abadi sampai akhir zaman. Vibrasi tanaman yang tumbuh di Indonesia vibrasinya harmoni. Dan ini yang akan membuat kualitasnya tetap luar biasa sampai akhir zaman.
Inovasi cerdas kementan hari ini telah membawa pangan lokal ke era baru. Viva Pangan Republik Indonesia sebagai jalan menuju Lumbung Pangan Dunia 2045. (*)