Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivis 98 Menyayangkan Tindakan Radikal Sering Disalahartikan Pemerintah Jokowi-JK

Aktivis 98, Edysa Girsang menyayangkan tindakan radikal sering disalahartikan oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Aktivis 98 Menyayangkan Tindakan Radikal Sering Disalahartikan Pemerintah Jokowi-JK
Tribunnews.com/Fransisku Adiyudha
Aktivis 98 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis 98, Edysa Girsang menyayangkan tindakan radikal sering disalahartikan oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Menurutnya, Radikal yang dimaksud adalah berfikir, bertindak, sesuai dengan kebutuhan bersama demi tercapainya tujuan yang diinginkan.

Eky mengatakan, para aktivis 98 sudah bergerak secara radikal dengan berjalan kaki dari kampus ke kampus lain sejak era reformasi karena pada saat itu belum ada teknologi gadget untuk komunikasi.

Baca: Warung yang Pukul Konsumen Dengan Harga Selangit Disebut Sepi Pembeli

"Keterbatasan teknologi tidak menyurutkan kami. komunikasi yang sulit kami semakin radikal, kami semakin militan maka jalan kaki satu-satunya cara untuk kami jalin komunikasi antar kampus," kata Edysa Girsang dalam jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (25/6/2018).

Eky juga mendorong agar anak-anak muda jaman sekarang terutama Mahasiswa untuk berfikir kritis demi masa depan yang lebih baik.

Dia menyarankan ada komlnsolidasi mahasiswa lintas kampus.

Berita Rekomendasi

"Karena proses kita berbangsa dan bernegara bangsa ini jelas selalu lahir dan dimotori oleh anak-anak muda dan  itu adalah anak-anak muda yang berfikir kritis, berfikir radikal, dan melakukan kegiatan yang radikal dengan kecerdasan-kecerdasan dijamannya maka kami sampaikan juga ini sebagai bentuk dari moral politik kami kepada generasi selanjutnya," papar Edysa Girsang.

Tindakan radikal, lanjut Edysa, dapat diartikan baik dengan cara memberikan saran dan berpendapat dengan lantang kepada pemerintah berdasarkan data yang ada, sehingga dapat berguna bagi kehidupan di masa mendatang.

"Karena itulah, sebuah gerakan yang radikal, melakukan pembenahan hingga ke akar masalahnya hingga tercapai perubahan social yang dicita-citakan, Indonesia adil dan sejahtera, secara terus menerus tetap dilakukan oleh mereka yang berkomitmen atas sebuah gerakan di tahun 1998," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas