Hanya Tujuh Kabupaten dan Kota Gelar Pilkada, Ganjar-Taj Yasin Diuntungkan Dalam Pilkada Jawa Tengah
"Apa maknanya? Maknanya adalah bahwa pemilih itu lebih fokus ke Pilgub, sehingga konsistensi pilihan terhadap petahana itu saya menduga cukup tinggi,"
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Senior LIPI Syamsuddin Haris mengungkap keuntungan yang didapatkan pasangan Calon gubernur dan wakil gubernur Ganjar Pranowo dan Taj Yasin pada Pilkada Jawa Tengah (Jateng).
Keuntungan tersebut karena selain Pilkada tingkat provinsi , di Jawa Tengah hanya ada 7 kabupaten/kota yang turut menggelar pilkada.
Baca: 16 Paslon Kepala Daerah Harus Melawan Kotak Kosong, Ini yang Terjadi Jika Mereka Kalah Suara
"Dalam konteks Pilkada 2018 ini memang PDIP dan juga paslon Ganjar-Yasin itu diuntungkan oleh fakta bahwa di Jawa Tengah itu pilkada kabupaten kotanya hanya di 7 wilayah," ujar Syamsuddin, dalam program yang diadakan Kompas TV, Rabu (27/6/2018).
Sehingga, hal tersebut berimbas pada konsistensi pilihan terhadap petahana Ganjar, lantaran para pemilih di Jawa Tengah tidak terpecah fokus dari kontestasi Pilgub.
Baca: Tari Bajidor Kahot Sambut Kedatangan Rombongan Bawaslu dan Perwakilan Asing di TPS 09 Bekasi
"Apa maknanya? Maknanya adalah bahwa pemilih itu lebih fokus ke Pilgub, sehingga konsistensi pilihan terhadap petahana itu saya menduga cukup tinggi," jelas Syamsuddin.
Karena itu, ada indikasi pasangan Ganjar-Taj Yasin akan mengungguli paslon lain, yakni pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah.
"Dengan demikian, hasil-hasil survei yang sudah dilaunching itu akan mengindikasikan peluang kemenangan itu lebih besar pada paslon Ganjar-Yasin," kata Syamsuddin.
Baca: Tak Hanya Segitiga Bermuda, 7 Tempat Ini juga Jadi Tempat Hilangnya Banyak Orang Secara Misterius
Perlu diketahui, dalam Pilkada Serentak 2018, pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin didukung 58 kursi di DPRD Jawa Tengah yang terdiri dari PDI Perjuangan, Demokrat, NasDem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Golkar.
Sementara pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah didukung partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).