Begini Tanggapan Warga Tangerang Soal Kotak Kosong pada Pilkada di Daerah Mereka
Andry Rachmadani (25) warga Ciledug yang terdaftar di TPS 34, mengatakan perhelatan Pilkada kali ini tidak dirasakan seperti bagaimana seharusnya.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menangnya kotak kosong di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) Kota Tangerang memunculkan beberapa polemik. Salah satunya dari mereka yang mengaku tidak mengetahui tentang apa itu kotak kosong.
Andry Rachmadani (25) warga Ciledug yang terdaftar di TPS 34, mengatakan perhelatan Pilkada kali ini tidak dirasakan seperti bagaimana seharusnya.
Baca: PDIP Klaim Keberhasilan Kaderisasi pada Pilkada Serentak
Ia menyebut jika calon tunggal melawan kotak kosong sama saja menggambarkan paslon tersebut satu-satunya pilihan yang harus dipilih.
"Jadinya kaya bukan Pilkada sih menurut saya, kalo lawannya kotak kosong ya jadinya kaya the only one choice, alias no choices," sebut Dani, saat ditemui tribunnews di Ciledug, Tangerang, Kamis (28/6/2018).
Pasalnya, dia mengaku tak memperoleh sosialisasi tentang mekanisme kotak kosong tersebut, dan menyebut masyarakat awam yang belum tahu bagaimana konsepnya akan beranggapan bahwa calon tunggal adalah satu-satunya yang bisa dipilih.
"Ini nggak ada sosialisasinya tentang kotak yang kosong. Orang awam yang belum tahu gimana konsep dari si kotak kosong kan pasti anggapannya oh ini calon tunggal," tuturnya.
Atas dasar pertimbangan itu, Dani secara terang-terangan menyebut, "Yasudah coblos aja calonnya," tambahnya.
Lain hal dengan Dani, Marga Kholik warga Kelapa Indah, Kota Tangerang mengungkapkan bahkan dirinya tidak ikut dalam pencoblosan ketika mengetahui bahwa hanya terdapat satu pasang calon dalam Pilkada Serentak tahun ini.
"Karena nggak antusias sama politik sekarang, calonnya cuma satu nggak bisa milih," sebut Marga.