Logistik Pilkada Dibawa Kabur Anggota KPPS, Ini Dugaan Kapolri
Atas perbuatannya itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menduga tindakan anggota KPPS dilakukan karena faktor primordialisme.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang petugas atau anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) membawa kabur logistik Pilkada di salah satu TPS di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Atas perbuatannya itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menduga tindakan anggota KPPS dilakukan karena faktor primordialisme.
"Ada keberpihakan kepada pasangan calon tertentu karena keluarga, suku dan lain-lain," ujar Tito, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (27/6/2018).
Ia mengatakan tindakan membawa kabur logistik Pilkada di Papua bukan kali ini saja terjadi.
Jenderal bintang empat ini memang pernah menjabat sebagai Kapolda Papua selama dua tahun, pada tahun 2012-2014.
Sehingga dirinya mengerti alasan dibalik dibawa kaburnya logisitik Pilkada tersebut.
Namun, ia menegaskan pihaknya telah menangkap yang bersangkutan.
"Yang bersangkutan sudah dibawa (ke kantor polisi), dan ini cuma 1 TPS saja," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyebut Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat sedang membicarakan tindak lanjut pencoblosan di satu TPS tersebut.
"Mungkin sebagian ada yang sudah dicoblos, ada belum memilih di situ. Mungkin dilakukan namanya pemungutan suara tambahan dengan kesepakatan penyelengara Pemilu dan pengawasanya. Jadi sudah bisa diatasi," tandas Tito.