Zulkifli: Lawan Kotak Kosong Itu Tidak Demokratis
Menurut Zulkifli, adanya calon tunggal karena diperbolehkannya pasangan calon memborong partai,
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan berharap kejadian Pemilihan Kepala Daerah seperti di Kota Makassar tidak terjadi lagi.
Pada Pilkada Kota Makassar, calon tunggal Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi (Appi-Cicu) kalah oleh kotak kosong berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga. Kalahnya sang calon tunggal membuat Pilwalkot Makasar akan kembali digelar pada 2020 nanti.
"Saya kira itu pelajaran penting. jangan sampai terjadi lagi," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Menurut Zulkifli dari awal partainya tidak setuju adanya calon tunggal melawan kotak kosong. Menurutnya calon tunggal sangat tidak demokratis dalam Pemilu.
"Lawan kotak kosong itu kan enggak demokratis. oleh karena itu dulu kami enggak setuju," katanya.
Menurut Zulkifli, adanya calon tunggal karena diperbolehkannya pasangan calon memborong partai, sehingga Pilkada hanya menghadirkan satu pasangan calon saja.
Padahal menurutnya, demokrasi merupakan kompetisi yang artinya harus ada lawan untuk bertanding.
"Kalau lawan kotak kosong bagaimana. nanti diborong partainya. yang punya uang borong partai. itu yang kita tidak mau. tapi kan UU nya begitu jadi ya sudah. nanti kita pelajari lagi," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.