Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gerindra Minta Pemerintah Jangan Sibuk Pencitraan
Menurut dia, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak berimbas pada ekonomi masyarakat.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade meminta pemerintah menyikapi serius merosotnya nilai rupiah hingga mencapai RP 14 394 per dollar AS.
Menurut dia, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak berimbas pada ekonomi masyarakat.
"Katanya kerja-kerja-kerja nyatanya nilai tukar rupiah semakin terpuruk," ujar Andre, Jumat (29/6/2018).
Baca: Katrol Pelemahan Rupiah, BI Kerek Lagi Suku Bunga Acuan 50 Bps Jadi 5,25 Persen
Andre menilai terus terpuruknya nilai rupiah karena pemerintah terlalu menggap enteng permasalahan tersebut.
Pemerintah hanya menganggap bahwa turunnya nilai rupiah merupakan imbas dari kebijakan The Fed.
"Kami meminta Pemerintah dan BI melihat secara seksama dan serius menghadapi masalah ini," katanya.
Andre mengingatkan kepada pemerintah untuk hati hati dalam menyikapi masalah nilai tukar rupiah.
Jangan sampai menurutnya Indonesia dilandi krisis ekonomi kembali seperti pada tahun 1998.
"Pak Harto jatuh 1998 di saat Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar 14.900. Kami meminta pemerintah jangan sibuk pencitraan kerja kerja dan kerja tapi hasilnya enggak jelas," pungkasnya.