Anggota Staf KSP Dirampok, Moeldoko Tegaskan Tak Ada Dokumen Rahasia Negara yang Hilang
Tak adanya dokumen rahasia yang hilang, kata dia, lantaran memang semua dokumen KSP tidak ada yang dirahasiakan.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) TNI Moeldoko menegaskan tak ada dokumen rahasia negara yang hilang meski anggotanya dirampok.
Diketahui, Armedya Dewangga, Staf Ahli Muda Kedeputian III Bidang Kajian Pengelolaan dan Isu Ekonomi Strategis, mengalami perampokan pada 8 Juni 2018 lalu.
Tak adanya dokumen rahasia yang hilang, kata dia, lantaran memang semua dokumen KSP tidak ada yang dirahasiakan.
Bahkan, publik disebut Moeldoko boleh mengetahui isi dokumen tersebut.
"Oh nggak. Bagi KSP, hampir semua pekerjaan-pekerjaan itu justru kami umumkan. Tidak ada yang dirahasiakan. Karena itulah sebuah data-data yang memang harus kita publish," ujar Moeldoko, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (5/7/2018).
Selain itu, ia juga mengatakan pihaknya akan membuat buku putih yang akan diedarkan kepada masyarakat.
Nantinya, buku putih itu akan memuat data-data yang menurut mantan Panglima TNI itu justru perlu dipahami oleh semua masyarakat.
"Jadi sebenarnya tidak ada pekerjaan Kepala Staf Kepresidenan yang rahasia, hampir semua data-data bahkan buku putih yang saya buat itu nanti akan bisa saya edarkan kepada siapapun. Karena itu berkaitan dengan data-data yang perlu dipahami oleh masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Armedya dijebak dan dirampok ketika mengemudikan mobil seorang diri di Jalan Gajah Mada, kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat, 8 Juni 2018 lalu.
Ia diteriaki pengendara sepeda motor bahwa ban mobilnya kempis. Saat ia turun untuk memeriksa, pelaku membuka pintu mobilnya dan menjarah sejumlah barang.
Armedya dikabarkan kehilangan satu unit MacBook ME294, harddisk Seagate, hard disk Western Digital putih milik kantor KSP, dan uang tunai senilai Rp 3,3 juta.