Pemerintah Diminta Berikan Perhatian Khusus Bagi Ustaz dan Ustazah
Hal itu sekaligus untuk menyukseskan program Revolusi Mental dan Nawacita yang digagas Presiden Jokowi.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah memberikan perhatian khusus kepada para ustaz dan ustazah yang telah membaktikan diri dalam mendidik umat.
Salah satunya melalui pemberian insentif dari Kementerian Agama maupun kementerian terkait lainnya.
Hal itu sekaligus untuk menyukseskan program Revolusi Mental dan Nawacita yang digagas Presiden Jokowi.
Baca: Sembilan Anak Muda Papua Dapat Beasiswa ke AS
Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet itu menuturkan pentingnya leningkatan kesejahteraan bagi para ustaz dan ustazah.
"Mereka lah guru yang telah memberikan tuntunan nilai agar hidup kita tidak melenceng dari norma-norma keagamaan. Melalui Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), saya akan usahakan para ustaz dan ustazah bisa mendapatkan insentif tambahan dari negara," ujar Bamsoet saat menerima Pengurus Pusat BKPRMI di ruang kerja Ketua DPR RI, Jakarta, Rabu (4/7/18).
Baca: Bupati Mustafa Kaget Kadis Bina Marga Lamteng Gelontorkan Uang Rp 8,6 miliar ke DPRD
Politikus Golkar itu berjanji akan menjembatani BKPRMI dengan Kementerian Agama maupun Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Sehingga bisa dilakukan pembinaan secara serius.
Bamsoet akan meminta Komisi X maupun komisi terkait lainnya di DPR RI melakukan rapat dengar pendapat dengan BKPRMI agar bisa ditampung dan ditindaklanjuti berbagai aspirasinya.
"Jangan sampai sumbangsih para ustaz-ustazah maupun kerja pengabdian BKPRMI menjadi sia-sia karena tidak ada yang memberi perhatian," kata Bamsoet.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum BKPRMI Said Aldi Al Idrus menerangkan bahwa saat ini ada sekitar 16.000 masjid dan mushola dengan 975.000 ustaz-ustazah yang dibina BKPRMI.
Tak hanya itu, BKPRMI juga sedang melahirkan 1 juta wirausaha pemula.
Said mengaku sangat senang apabila para ustaz-ustazah yang jumlahnya puluhan ribu ini bisa mendapatkan perhatian dan pembinaan khusus dari negara.
"Saat ini para ustaz-ustazzah hanya mendapat insentif dari patungan masyarakat, ada yang setiap bulan hanya mendapatkan Rp 150.000 sampai Rp 500.000 saja, perbulannya," ujar Said Aldi Al Idrus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.