Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

P3M Sebut Belasan Masjid di Kantor Kementerian dan Lembaga Terpapar Paham Radikal

Dari 35 masjid di kementerian, 12 diantaranya masuk kategori radikal," sebut P3M DSLAM laporan penelitiannya.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
zoom-in P3M Sebut Belasan Masjid di Kantor Kementerian dan Lembaga Terpapar Paham Radikal
TRIBUNNEWS/HERUDIN
ILUSTRASI - Anak-anak bermain di halaman Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (7/6/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga perhimpunan pengembangan pesantren dan masyarakat (P3M) menilai sejumlah Masjid di kantor pemerintahan di Jakarta terindikasi terpapar paham radikal. Hal tersebut diketahui setelah dilakukannya survei terhadap 100 masjid yang terdiri 35 Masjid Kementerian, 37  masjid BUMN,serta 28 Masjid Lembga negara.

"Dari 35 masjid di kementerian, 12 diantaranya masuk kategori radikal," ujar Koordinator Penelitian dari P3M Agus Muhammad di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Minggu, (8/7/2018).

Tidak hanya di masjid kementerian indikasi adanya paham radikal juga terdapat di masjid milik BUMN dan Kementerian lebagan negara.

Di Masjid BUMN terdapat 21 dari 31 masjid yang terindikasi, sementera di lembaga negara dari 28 hanya 8 yang terindikasi radikal.

Baca: Sembilan Kesalahan Tidur yang Wajib Anda Ketahui dan Hindari

Agus mengatakan tingkat radikalisme yang memapari masjid tersebut berbeda-beda. Ada yang berkatogori rendah, sedang dan tinggi.

Masjid yang tingkat radikalimenya rendah misalnya yang tidak setuju dengan intoleransi namun masih memakluminya.

"Yang memiliki kategori tersebut kurang lebih 7 masjid," katanya. 

Baca: Penyanyi Jazz Tompi Suka Sekali Memotret Keluarganya, Ternyata Ini Alasannya

Berita Rekomendasi

Sementara masjid yang terpapar paham radikal dengan tingkat sedang yakni yang setuju dengan sikap intolerensi dan juga setuju dengan berdirinya negara Islam. Terdapat 17 masjid dengan klasifikasi tersebut.

Sementara masjid yang memiliki kategori tinggi yakni yang   memprovokasi jemaahnya, jumlahnya pun sama yakni 17.

"Contohnya agar ikut berjuang mendirikan HTI, atau memperjuangkan berdirinya sistem khilafah," katanya. 

Baca: Rasyid Rajasa Pajang Baju Pengantinnya di Rumah

Agus mengatakan survei yang dilakukan lembaganya dilakukan pasa 29 hingga 21 Oktober 2014.

Survei dilakukan dengan empat kali mengikuti ibadah Solat jumat.

Ia mengatakan survei tersebut awalnya tidak akan dirilis ke publik karena situasi tidak kondusif. Sekarang ini menurutnya situasi kondusif sehingga hasil riset tersebut dikeluarkan.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas