Respons Pernyataan Tifatul, PAN dan Gerindra Minta Pembahasan Cawapres Disikapi Arif dan Tenang
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno angkat bicara soal pernyataan Anggota Dewan Syuro PKS Tifatul Sembiring.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno angkat bicara soal pernyataan Anggota Dewan Syuro PKS Tifatul Sembiring.
Tifatul mengancam tidak akan menjalin koalisi bila calon wakil presiden bukan dari PKS.
Eddy meyakini pernyataan tersebut bukan sikap resmi partai.
"Saya belum yakin apakah pernyataan tersebut sebagai pernyataan resmi partai atau pribadi," ujar Eddy saat dihubungi, Selasa, (10/7/2018).
Baca: Upaya Wiranto Selesaikan Konflik Hanura Dinilai Timbulkan Konflik Kepentingan
Menurut Eddy partai politik perlu arif dalam menjalin komunikasi untuk membentuk koalisi.
Partai politik harus membuka diri terhadap berbagai opsi Capres-cawapres.
"Saat ini kita menjalin komunikasi dengan seluruh Parpol dan tokoh dalam rangka mencari pemimpin terbaik untuk 2019. Seluruh tokoh politik tentu diperlukan kearifannnya untuk membuka diri terhadap berbagai opsi dan alternatif pilihan," katanya.
Baca: Sikap KPU Terkait Konflik Internal Partai Hanura
Eddy mengaku tidak tahu bagaimana sikap PKS bila nanti kemudian Cawapres yang dipilih nanti bukan berasal dari internanya.
Ia berharap kerjasama politik yang terjalin sekarang ini terus berjalan dan semakin kuat menjelang dimulainya massa Pemilu Presiden.
"Yakin atau tidaknya sebaiknya ditanyakan kepada teman-teman PKS," katanya.
Secara terpisah Wakil ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono meminta semua pihak untuk tenang dalam membahas Capres atau cawapres.
Baca: Jokowi Dapat Dukungan dari Ulama Muda Maju Pilpres 2019
Menurutnya penjajakan koalisi masih terus dimatangkan untuk kemudian merumuskan komposisi pasangan Capres-Cawapres.
"Kita harus tenang mendudukkan masalah baik yang menyangkut kerjasama koalisi maupun penentuan figur. Kita serahkan kepada pak Prabowo dan pimpinan partai untuk memutuskan bersama. Insya Allah itu adalah keputusan yang terbaik untuk rakyat," katanya.