Banyak Caleg Mundur, Target PKS Jelang Pileg Dikhawatirkan Terganggu
"Saya sendiri kurang tahu berapa celeg PKS yang akan mundur," ujar politisi PKS Mahfudz Siddik.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddik menyebut penyebab calon legislatif (caleg) PKS yang mundur sebagai akibat dari adanya keharusan menandatangani surat siap pengunduran diri.
"Saya sendiri tidak tahu persis berapa banyak caleg yang sudah dan akan mengundurkan diri. Tapi yang saya dengar alasan utamanya adalah soal adanya dua surat pernyataan yang harus ditandatangani. Yaitu surat pernyataan kesediaan mengundurkan diri. Dan surat pernyataan mengundurkan diri bertanggal kosong," katanya di Jakarta, Kamis (12/7/2018)
Menurut Mahfudz, banyak caleg yang mempertanyakan alasan munculnya dua surat ini.
Para caleg menilai kedua surat itu bertabrakan dengan aturan perundang-undangan, di AD/ART juga tidak ada rujukannya, bahkan secara hukum agama menurutnya juga keliru.
"Selain itu bagi caleg yang mundur, menurut cerita sebagian mereka, surat itu menciptakan ketidakpastian. Padahal konstestasi dalam pileg membutuhkan energi besar," katanya.
Mahfuz mengakui bahwa surat edaran tersebut ditujukan untuk semua caleg dari kalangan kader PKS.
Namun menurutnya, ketika ditandatangani, maka akan seperti memberi kewenangan kepada DPP untuk mengganti (PAW) anggota legielatif siapa saja dan kapan saja.
Keluarnya surat edaran dan banyaknya para caleg PKS di DPR dan DPRD yang mengundurkan diri itu, menurut Mahfudz akan berdampak luas pada soliditas PKS menjelang pileg.
"Kalau jumlah yang mundur tambah banyak tentu akan mempengaruhi pencapaian target PKS di pileg. Tapi mungkin pimpinan di PKS sekarang punya pertimbangan khusus sehingga mengambil kebijakan baru yang tidak biasa," katanya.