Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Maju Caleg di Pemilu 2019, Meutya Hafid Ungkapkan Masalahnya

Ia pun diminta oleh Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus membantu pemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di wilayah Sumatera Utara.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tak Maju Caleg di Pemilu 2019, Meutya Hafid Ungkapkan Masalahnya
Tribunnews.com/Rina Ayu
Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar, Meutya Hafid terlihat mendatangi kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Rabu (21/3/2018) siang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Meutya Hafid memutuskan untuk tidak maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mendatang.

Keputusannya tersebut diambil lantaran adanya perbedaan antara dirinya denga Partai Golkar terkait pengelolaan strategi pemenangan untuk Pileg.

"Ini keputusan bersama saya dan pimpinan Partai Golkar lainnya. Ada perbedaan pandangan terhadap pengelolaan strategi pemenangan untuk Pileg, namun pada intinya kita sepakat untuk bersama membesarkan Partai," ungkap Meutya melalui keterangan tertulis, Rabu (18/7/2018).

Ia pun diminta oleh Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus membantu pemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di wilayah Sumatera Utara.

"Pada akhirnya Sekjen meminta saya agar dapat membantu pemenangan Calon Presiden yg kita usung, Pak Jokowi, di Sumatera Utara. Dan saya sampaikan saya siap," ujar Meutya.

Baca: Kapitra: Kalau Saya Caleg PDI-P, Lalu Saya Murtad? Kafir? Saya munafik? Yang Benar Aja Dong

Bagi Meutya, dua periode di DPR dirasa sudah cukup agar estafet regenerasi dapat berjalan, baik di DPR maupun di Partai Golkar.

Setelah tidak maju sebagai caleg, mantan presenter itu tetap akan berkontribusi di Partai Golkar.

Berita Rekomendasi

Selain itu, ia ingin fokus juga ingin menggalang gerakan pendidikan politik rencannya akan keliling Indonesia.

"Selain tetap kontribusi di Partai, saya ingin fokus kepada Gerakan Pendidikan Politik bersama Sekolah Politik yang kami lahirkan. Kalau nanti waktunya lebih longgar kan bisa kita buat keliling Indonesia. Karena Lemahnya SDM politik saya yakini menjadi faktor utama buruknya praktek politik di tanah air," tutur Meutya.

Di akhir pernyataannya, dia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sumatera Utara, wilayah yang menjadi daerah pemilihannya.

"Kepada masyarakat Sumatera Utara, tidak ada yang bisa saya sampaikan lebih daripada ucapan terimakasih dan bangga saya telah mewakili dan diberi kepercayaan oleh Sumatera Utara selama dua periode. InsyaAllah sumbangsih fikiran dan tenaga akan saya teruskan," tutup Meutya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas