Diancam Menteri Budi, Bandara Ahmad Yani Bakal Buka Layanan Taksi Argo
Budi Karya Sumadi sempat mengancam akan mengambil alih pengelolaan Bandara Ahmad Yani jika masalah tidak cepat diselesaikan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Polemik mengenai taksi di dalam bandara dimulai saat salah satu penumpang di Bandara Ahmad Yani Semarang, mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat naik taksimeninggalkan bandara.
Dia sedang pulang dan memesan taksi Blue Bird, saat meningalkan bandara ia dicegat oleh oknum yang diduga dari taksi bandara.
Setelah berita ini ramai, berbagai tanggapan masuk mulai dari Menteri Perhubungan bahkan juga Kadishub Jateng.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi sempat mengancam akan mengambil alih pengelolaan Bandara Ahmad Yani jika masalah tidak cepat diselesaikan.
Baca: Berjalan Kaki 32 Km ke Kantor pada Hari Pertama Kerja, Pria Ini Diberi Hadiah Mobil oleh Bosnya
Dalam satu minggu ini, Kadishub Provinsi Jateng Satriyo Hidayat juga mengingatkan pengelola untuk segera menyelesaikan permasalahan.
"PTS GM Angkasa Pura I saat ini sedang merencanakan melakukan perubahan. Mudah-mudahan sebelum Sabtu selesai. Nanti ada taksi argo yang masuk," ujarnya.
Menurut dia, penambahan penyedia taksi akan dilakukan secara bertahap. Untuk itu layanan taksi argo akan lebih dulu beroprasional di Bandara Ahmad Yani.
Selain itu pihak Dishub juga akan menyusun konsep, kemudian disodorkan ke otoritas bandara.
Setelah konsep diterima pihak pengelola bandara, mereka harus menghitung ulang dan menentukan langkah selanjutnya.
"Beda memang sesuai dengan PP Nomor 61 kebandarudaraan DLKM, DLKP urusannya otoritas. Kami dari pemerintah hanya membantu model," tuturnya.
Satriyo juga mengatakan bahwa sudah saatnya taksi beragrometer beroperasi di bandara. Karena jika tidak menggunakan argometer status izin akan berubah menjadi sewa.
"Mungkin dalam seminggu ini ada taksi luar bandara yang masuk. Karena saya tidak masuk di ruang (rapat) itu," tuturnya.
Ia berharap Sabtu ini taksi beragometer sudah ada di Bandara Ahmad Yani. Ada dua pilihan yang disodorkan ada setengah digunakan sewa, dan setengahnya menggunakan argo.
"Mudah-mudahan hal tersebut bisa diterapkan di Bandara Ahmad Yani," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.